Desain @jurnal_kerajaan tampil dengan tren yang belakangan ini sedang populer, yakni desain rumah industrial yang sarat dengan aura maskulin.
Selain kuat dengan aura maskulin, desain industrial terkenal dengan pemilihan warna gelap yang tampak suram.
Maka tak heran jika warna-warna yang sering dipilih tidak lepas dari warna hitam ataupun abu-abu.
Meski menggunakan warna gelap, buktinya rumah milik Okta Zaida ini tetap bisa seimbang dengan membawa banyak cahaya matahari masuk ke dalam rumah.
Caranya adalah dengan menggunakan bukaan yang cukup banyak.
Tertarik melihat seperti apa maskulinnya desain rumah @jurnal_kerajaan? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Inspirasi Desain Rumah Industrial
1. Fasad Maskulin
Terlihat tampil dengan desain rumah industrial, sebenarnya ada cerita menarik di balik terbentuknya desain yang terkenal maskulin tersebut.
Saat proses perencanaan, Okta sudah membulatkan tekad untuk membangun rumah tersebut menggunakan baja.
“Tapi kalau baja ditutup beton kan tidak seru, ya. Ya sudahlah dibuka-buka saja, dilihatkan bajanya. Lama-lama yang lain ngikut-ngikut saja. Terus lama-lama kok jadi industrial?” kata Okta.
Jadi, awal mulanya Okta memang tidak merencanakan memilih desain industrial, tapi kesan tersebut terbentuk dari penggunaan material baja.
Pemilihan material-material selanjutnya bertumpu pada material baja, bagaimana material tersebut bisa tampil serasi dengan karakteristik baja.
2. Memiliki Banyak Bukaan
“Yang paling kritis untuk rumah tropis adalah masalah bukaan. Harus ada bukaan yang cukup untuk pertukaran udara dan memasukkan cahaya,” dituliskan dalam @jurnal_kerajaan.
Dilihat dari luar, Okta kerap mendapatkan pertanyaan terkait ke arah mana rumah ini sebenarnya menghadap karena memiliki bukaan di empat arah mata angin.
Tak jarang juga orang yang bertanya bagaimana rumah tersebut bisa mengatasi tampias hujan.
Solusinya sederhana, rumah harus dilengkapi tritisan yang sesuai dan detail jendelanya juga harus bagus.
Pasalnya hujan tidak hanya jatuh secara vertikal, tapi juga secara horizontal karena terpaan angin.
3. Menggunakan Atap Beton
Dewasa ini, penggunaan atap beton sering dijumpai karena jenis atap ini sedang cukup populer.
Namun, setiap jenis atap memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, tak terkecuali atap beton.
“Beton itu agak tricky untuk dijadikan atap. Menurutku ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin menggunakannya. Apalagi sekarang penggunaannya makin populer. Dari mulai sekedar jadi topi-topi/tritisan sampai dijadikan roof garden,” dituliskan dalam @jurnal_kerajaan.
Menurut Okta, berikut tips yang ia bagikan jika ingin menggunakan atap beton:
- Air tidak boleh mengendap terlalu lama di atap, jadi air harus benar-benar bisa mengalir dengan baik
- Menggunakan mutu beton yang tahan terhadap air
- Waterproofing
4. Kamar dengan Teras Kecil
Kamar utama didesain sangat menarik dengan pintu geser kaca yang langsung menghadap ke area persawahan.
Lebih menariknya lagi, kamar tersebut dilengkapi dengan sebuah teras kecil yang nyaman digunakan untuk bersantai.
Okta menentukan dua kriteria untuk pemilihan material lantai terasnya, yakni harus bisa meresap air dan tidak terasa kotor ketika diinjak tanpa sandal.
Akhirnya pilihan material jatuh pada roster. Lantai teras tersebut benar-benar menggunakan roster yang diisi dengan kerikil.
5. Kamar Mandi dengan Jendela Besar
Berbuah dari keisengan, ada sedikit eksperimen di bagian kamar mandi, yakni menggunakan jendela berukuran besar.
Jendela berukuran besar tersebut sangat membantu untuk membuat kamar mandi cepat kering dan terhindar dari lembap yang berlebihan.
Menurut Okta, berikut fungsi dari jendela kamar mandi:
- Memasukkan cahaya matahari ke dalam kamar mandi, lumayan untuk menghemat listrik
- Mengurangi kelembapan dan mencegah bakteri serta virus berkembang
- Sirkulasi udara alami
- Kamar mandi memiliki pemandangan
6. Dapur Menghadap Sawah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rumah ini memiliki bukaan di empat arah mata angin, tak terkecuali bagian dapurnya.
Jendela berukuran luas dipasang tepat di area dapur, sedangkan sisi lainnya menggunakan pintu kaca.
Pintu kaca tersebut langsung berbatasan dengan area kebun yang rimbun dengan pohon pisang.
7. Jaringan Listrik Ekspos
Berbeda dengan kebanyakan rumah, Okta memilih menggunakan jaringan listrik ekspos atau instalasi listrik di luar dinding.
“Kebetulan tembok rumah kan diekspos, jadi mau menyembunyikan di mana. Plesteran tidak ada. Gimana caranya kalau keliatan harus dibagusin,” ungkap Okta.
Pemilihan jaringan listrik ekspos ini justru memperkuat kesan industrial yang ada.
8. Tidak Menggunakan Plafon
Satu fakta menarik dari rumah ini adalah tidak memiliki plafon, melainkan langsung menggunakan onduline.
“Seumur-umur aku tinggal di rumah berplafon, area itu kayak tempat yang tidak pernah tersentuh. Jadi aku bereksperimen gimana rumah tanpa plafon, bisa atau tidak? Ternyata bisa-bisa aja, malah tersentuh,” papar Okta.
Setiap orang pasti merasa kalau plafon memang jarang tersentuh, malahan bisa menjadi sarang hewan.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Mantrijeron, Yogyakarta?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!