Masalah keuangan raksasa Evergrande menjadi perhatian sejumlah pihak selama beberapa waktu terakhir, termasuk bagi pemangku kepentingan dari Indonesia. Maka, bagaimana dampak krisis Evergrande terhadap industri properti Indonesia, ya?
Beberapa waktu ke belakang, perusahaan properti Evergrande dari China tengah mengalami krisis lantaran terjerat utang fantastis hingga U$300 miliar atau sekitar Rp4.277 triliun.
Banyak pihak yang berspekulasi bahwa Evergrande dikhawatirkan akan mengalami gagal bayar dan turut memengaruhi stabilitas keuangan China maupun global.
Nah, bagaimana dengan perekonomian di Indonesia? Apakah akan ikut berdampak dengan krisis tersebut?
Melansir dari kompas.com, berikut ini tanggapan dari para pengamat properti mengenai dampak yang akan terjadi pada industri properti Indonesia.
Adanya Efek Domino
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida menuturkan bahwa efek yang akan ditimbulkan pada industri properti Indonesia tidak akan banyak.
Menurutnya, ia lebih waspada mengenai efek domino di perekonomian China hingga global.
“Kalau di China krisis ini tidak ditangani dengan tepat, ekonomi terdampak, pembelian barang-barang ekspor dari Indonesia akan berkurang, otomatis mempengaruhi ekonomi Indonesia,” kata Totok yang dilansir dari kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Akan tetapi, efek domino dari Evergrande ini, tambahnya, tidak akan sebesar seperti yang terjadi saat krisis Lehman Brothers pada tahun 2008.
Totok juga menilai, pembangunan properti yang sedang melibatkan pengembang China akan terus berlanjut.
Pangsa Properti di Indonesia Masih Besar
Berbeda dengan China, Totok menekankan bahwa pangsa pasar properti di Indonesia masih sangat besar.
Jika proyek properti terutama perumahan mangkrak, maka itu justru akan semakin membawa dampak negatif bagi likuiditas dan investasi perusahaan.
Senada dengan itu, CEO dan founder Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menilai, secara umum krisis Evergrande dan industri properti di China tidak akan berefek besar pada properti Indonesia yang bersifat lokal.
Sementara mengenai kelanjutan proyek properti yang sedang digarap oleh pengembang China akan tergantung dari kemampuan bisnis dan finansial masing-masing perusahaan.
Investasi Properti Indonesia Didominasi Investor Lokal
Director Advisory Group Coldwell Banker Commercial Indonesia, Dani Indra Bhatara juga setuju bahwa investasi properti Indonesia masih didominasi oleh investor lokal.
Menurutnya, sistem tersebut sangat memperhatikan pergerakan pasar yang bersifat lokal sehingga lebih terpengaruh oleh iklim investasi dan pergerakan perekonomian di Indonesia.
“Pengaruhnya, mungkin lebih ke sentimen yang sedikit menurun atau kehati-hatian investor asing terhadap pasar properti di Asia, namun belum berpengaruh pada kinerja pasar properti secara langsung,” kata Dani yang dikutip dari kontan.co.id.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.
Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Mejobo?
Cek saja pilihannya hanya di 99.co/id.