Berita Berita Properti

Dampak Besar Diskon PPN Properti, Pengembang Keruk Omzet Rp200 Triliun

2 menit

Diskon PPN berdampak signifikan terhadap penjualan properti. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan kebijakan pemberian insentif PPN untuk sektor properti.

Aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21 tahun 2021 yang berlaku sejak Maret 2021.

Paulus Totok Lusida mengapresiasi kebijakan pemerintah karena para pengusaha properti sudah merasakan dampak secara langsung.

Dampak Diskon PPN pada Penjualan Properti

dampak diskon ppn terhadap penjualan properti

Berdasarkan data yang diperoleh REI, kata Totok, penjualan properti dari Maret hingga Juli 2021 telah mencapai angka Rp200 triliun.

Dia juga menjelaskan bahwa semula, target penjualan mencapai Rp500 triliun dari Maret hingga Agustus 2021.

Namun, melesetnya target tersebut bukan karena tidak optimalnya kebijakan insentif dari pemerintah, melainkan stok rumah sudah habis.

Habisnya stok properti hunian dialami di semua kategori, mulai dari rumah tapak subsidi dan nonsubsidi serta rumah susun subsidi, dan rumah susun nonsubsidi.

“Nah penjualan itu capai Rp 200 triliun setelah itu turun, karena stoknya habis. Sementara bangun baru kan tidak kena subsidi PPN DTP kalau tidak diperpanjang,” ujar Totok, dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Dengan adanya keterbatasan tersebut, Totok menargetkan jumlah penjualan properti Rp500 triliun sampai akhir tahun 2021.

Menurutnya, target tersebut seiring dengan adanya perpanjangan kebijakan PPN yang Ditanggung Pemerintah (DTP).

“Ini sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah,” kata dia.



Pentingnya Perpanjangan PPN DTP

ilustrasi penjualan properti di indonesia

sumber: pikiran-rakyat.com

Totok mengatakan bahwa perpanjang PPN DTP sangat penting untuk bisnis properti.

Pasalnya, industri properti memiliki multiplier effect yang lebih besar dibanding industri lainnya.

Menurut Totok, ada sekira 174 industri lainnya yang bisa ikut bertumbuh jika industri properti semakin membaik.

Beberapa industri yang terdampak tersebut di antaranya adalah besi, baja, semen, dan lain-lain.

Bagi pengembang, diskon PPN juga dapat memberikan nafas kepada mereka untuk bisa memenuhi permintaan konsumen dan menambah stok ketersediaan rumah.

Totok juga mengklaim bahwa industri properti memberikan kontribusi positif pada Produk Domestik Bruto perekonomian Indonesia.

Selama ini, lanjut Totok, industri properti hanya dianggap memberikan kontribusi sekira 2,7 persen terhadap PDB.

Hal tersebut dikarenakan mereka hanya dianggap membangun rumah, sedangkan sektor konstruksi dan jalan dibedakan.

“Jadi kan bingung. Padahal di luar negeri semua dijadikan satu makanya persentasenya bisa 15 persen sampai 20 persen kontribusi terhadap PDB,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah awalnya memberlakukan kebijakan PPN DTP dari Maret hingga Agustus 2021.

Namun, baru-baru ini pemerintah menetapkan bahwa kebijakan PPN DTP diperpanjang hingga akhir 2021.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari rumah di Bandung, bisa jadi Btari Summarecon adalah jawbannya.

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts