Contoh teks negosiasi beserta strukturnya yang benar harus dipahami dengan baik supaya kamu tidak keliru saat mempraktekannya. Simak penjelasannya melalui artikel ini, ya!
Property People, pasti kamu pernah melakukan negosiasi dengan orang lain termasuk dalam transaksi jual beli barang atau jasa.
Nah, dalam setiap negosiasi itu pasti terdapat proses tawar menawar, kan?
Tawar menawar ini lumrah dilakukan untuk mencapai kesepakatan antara satu dengan yang lainnya.
Negosiasi biasa terjadi dan tanpa disadari begitu saja, lo.
Dengan negosiasi, seorang pembeli berharap bisa mendapatkan barang dengan harga murah, sedangkan penjual tetap menerima laba.
Bagi kamu yang masih bingung apa itu teks negosiasi, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Teks Negosiasi?
Negosiasi adalah salah satu konsep materi yang bertujuan untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
Melansir modul Bahasa Indonesia Paket C setara SMA/MA Kemendikbud, teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
Teks negosiasi juga bisa disebut sebagai teks yang di dalamnya berisi proses untuk mencapai suatu perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak untuk memenuhi kepuasan pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerja sama dan kompetisi.
Jadi, kunci utama dalam teks negosiasi adalah kata sepakat antara satu pihak dengan pihak yang lain.
Teks negosiasi memiliki tujuan yang sangat esensial yaitu mencapai kesepakatan di antara pihak tertentu.
Di samping mencapai kesepakatan bersama, teks negosiasi juga memiliki kaidah kebahasaan.
Ciri-Ciri dan Struktur Teks Negosiasi
Sebelum mengetahui contoh teks negosiasi, ada baiknya pahami dulu ciri-ciri teks negosiasi.
Hal ini penting supaya kamu dapat membedakannya dengan teks lain, Property People.
Lantas, apa ciri-ciri teks negosiasi?
Ciri-ciri teks negosiasi:
- Menentukan solusi dan menjadi sarana penyelesaian masalah bersama.
- Menghasilkan kesepakatan atau perjanjian.
- Menghasilkan penyelesaian yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
- Memprioritaskan atau menitikberatkan pada kepentingan bersama.
- Memiliki tujuan praktis, yaitu sebagai media penghasil kesepakatan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun struktur teks negosiasi berguna untuk menunjukkan alur pada teks sehingga isi teks dapat mudah dipahami.
Berikut struktur teks negosiasi seperti melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Sutji Harijanti.
Struktur teks negosiasi:
- Orientasi: Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa.
- Pengajuan: Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua menanggapi tuntutannya.
- Penawaran: Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar- menawar atas penolakan masing- masing.
- Kesepakatan: Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar- menawar.
Jika sudah paham, yuk langsung sajak simak contoh teks negosiasi berikut ini!
7 Contoh Teks Negosiasi
1. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli
Penjual : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”
Pembeli : “Siang. Saya sedang mencari ponsel Sumsang serie 666. Apakah ada?”
Penjual : “Oh, ada. Mau ponsel baru atau bekas, Pak?”
Pembeli : “Kalau bekas, berapa harganya, Pak?”
Penjual : “Harganya Rp13 juta, Pak.”
Pembeli : “Wah, mahal juga, ya. Boleh ditawar, kan, Pak?
Penjual : “Boleh, Pak. Bapak nawar berapa?
Pembeli : “Kalau ponselnya masih bagus, saya tawar Rp11,5 juta, Pak.”
Penjual : “Saya jamin masih bagus, Pak. Bapak bisa lihat sendiri. Harga segitu belum dapat, Pak.”
Pembeli: “Iya, Pak. Saya cek masih bagus. Jadi, berapa kurangnya?
Penjual: “Paling jadi Rp12,6 juta, Pak. Termasuk garansi dan lainnya masih komplet.”
Pembeli : “Masih kemahalan Pak. Di tempat lain tadi ada yang baru Rp12,5 juta, tapi rekondisi.”
Penjual : “Kalau di sini walaupun bekas, tapi original, Pak. Masih belum ada cacat juga.”
Pembeli : “Ya sudah, kalau Rp12,2 juta bagaimana, Pak?”
Penjual : “Naik sedikit lagi saja, Pak. Jadi, Rp12,5 juta?”
Pembeli : “Gini saja, Pak. Saya tawar terakhir Rp12,3 juta? Biar tengah-tengah, bagaimana?”
Penjual : “ Ya sudah, Pak. Boleh, deh.”
Pembeli : “Terima kasih, Pak.”
Penjual : “Sama-sama.”
2. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
Pembeli: “Halo. Selamat siang, Pak. Apa kabar?”
Penjual: “Baik, Pak. Bagaimana dengan Bapak?”
Pembeli: “Syukur, baik juga. Begini, melanjutkan pembicaraan tempo lalu, apa tanah yang di Lembang masih ada, Pak?
Penjual: “Oh, masih, Pak. Beberapa ada yang nawar, tapi belum cocok.”
Pembeli: “Setelah saya berdiskusi dengan istri, saya berminat beli tanah Bapak di Lembang. Lokasinya juga cocok untuk usaha agrobisnis. Harga pasnya berapa, Pak?”
Penjual: “Saya jual Rp3,5 miliar, Pak. Luas tanah 3.000 meter persegi, sudah cukup terjangkau.”
Pembeli: “Kira-kira masih bisa turun lagi tidak, ya? Kalau Rp3,2 miliar bagaimana?”
Penjual: “Wah, masih jauh, Pak. Ini statusnya juga sudah Sertifikat Hak Milik. Paling minta naik sedikit lagi.”
Pembeli: “Kalau Rp3,2 miliar bagaimana? Jujur, saya adanya segitu, Pak.”
Penjual: “Begini saja, Pak. Saya minta Rp3,3 miliar, tapi sisanya boleh lah menyusul sesuai kesepakatan. Nanti, kita bicarakan soal teknisnya seperti apa.”
Pembeli: “Alhamdulillah. Setuju kalau begitu, Pak. Nanti malam saya ke rumah Bapak buat setorkan tanda jadi.”
Penjual: “Terima kasih, Pak.”
3. Contoh Teks Negosiasi Sewa Rumah
Penyewa: “Selamat pagi, apakah pemilik rumah ini ada di rumah?”
Pemilik: “Selamat pagi, kebetulan saya sendiri. Dengan siapa?”
Penyewa: “Saya yang mau lihat-lihat rumah ini. Kemarin saya yang kontak, Bapak.”
Pemilik: “Oh. Bapak yang berminat itu, ya. Silakan masuk, Pak.”
Penyewa: “Terima kasih. Saya boleh lihat-lihat dulu, Pak?”
Pemilik: “Boleh. Silakan.”
Penyewa: “Setelah saya cek, masih bagus. Tapi saya mau tanyakan dulu harga sewa dan yang lainnya, Pak.”
Pemilik: “Rumah type 36, luas tanah 72 meter persegi. Rencana mau saya sewakan Rp30 juta per tahun.”
Penyewa: “Wah, tinggi juga ya, Pak.”
Pemilik: “Di sini air-nya bagus, lingkungan aman, akses terjangkau. Soal harga sewa bisa nego, kok, Pak.”
Penyewa: “Kalau Rp25 juta, bagaimana?”
Pemilik: “Harga segitu belum dapat, Pak. Mohon maaf.”
Penyewa: “Ya. Sudah. Pasnya berapa, ya?”
Pemilik: “Paling Rp27 juta, Pak.”
Penyewa: “Ok, kalau begitu. Saya beri tanda jadi dulu, ya.”
Pemilik: “Baik, Pak. Sebentar, saya ambilkan kuitansi dan meterai dulu.”
Penyewa: “Siap, Pak.”
Pemilik: “Ini, Pak. Silakan ditandatangani.”
Penyewa: “Terima kasih. Sudah deal, ya.”
Pemilik: “Sudah, terima kasih. Segera kabari kalau ingin ditempati, ya.”
Penyewa: “Baik, Pak. Terima kasih. Saya pamit dulu.”
4. Contoh Teks Negosiasi Singkat
Pembeli: “Permisi, di sini ada jengkol, Bu?”
Penjual: “Ada, Bu. Baru datang tadi pagi.”
Pembeli: “1 kg berapa, Bu?”
Penjual: “Rp60.000.”
Pembeli: “Wah, belum turun, ya, Bu.”
Penjual: “Iya, Bu. Belum turun lagi. Dari suplier naik imbas Corona,”
Pembeli: “Tapi ini jengkolnya masih bagus, ya, Bu?”
Penjual: “Bagus, Bu. Jengkolnya tua, Ibu bisa pilih sendiri silakan saja.”
Pembeli: “Bu, bisa kurang? Rp50.000 saja, ya?
Penjual: “Belum dapat, Bu. Untungnya sedikit. Paling Rp57.000,”
Pembeli: “Ya sudah, bungkus 2 kg saja, Bu. Ini uangnya,”
Penjual: “Siap, terima kasih, Bu.”
5. Contoh Teks Negosiasi di Pasar
6. Teks Negosiasi Singkat
7. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Dua siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah.
Mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik dilaksanakan untuk acara akhir tahun.
Ketika itu, seorang guru datang menengahi kedua siswa tersebut.
Diskusi pun berakhir dengan keputusan pengambilan suara terbanyak.
Salman: Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan mengadakan acara apa.
Husna: Ya, benar.
Salman: Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan kreasi seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya.
Husna: Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat yang akan kita kunjungi.
Salman: Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak?
Husna: Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata. (Seketika itu, datang seorang guru)
Guru: Ada apa ini, tampaknya diskusi kalian seru sekali?
Salman: Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak! Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk
mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah. Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan.
Husna: Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau memutuskan yang mana.
Guru: Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain. Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan. Bagaimana?
Salman dan Husna: Setuju, Pak!
Sumber: Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Sutji Harijanti
***
Itulah contoh teks negosiasi yang baik dan benar beserta strukturnya.
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Buat yang sedang cari hunian impian, kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com dari sekarang.
Dapatkan penawaran menarik dari Grand Citra Residence karena kami selalu #AdaBuatKamu.