Banyak yang masih bingung bagaimana cara membuat surat tanah garapan yang benar. Jika kamu salah satunya, cek contoh surat tanah garapan mulai dari oper alih tanah garap hingga surat keterangan ganti ruginya.
Sahabat 99, surat tanah garapan adalah sesuatu hal yang sangat penting.
Bagi kamu yang memiliki tanah garap maka wajib mempunyai surat yang satu ini.
Hal ini supaya terhindar dari risiko tanah sengketa.
Lagi pula, saat ini masih marak terjadi sengketa lahan status tanah garapan.
Jika kamu masih belum paham sepenuhnya apa itu tanah garapan, simak penjelasannya di bawah ini.
Mengetahui definisi tanah garapan akan memudahkan kamu untuk mengetahui contoh surat tanah garapan yang benar.
Apa Itu Tanah Garapan
Pengertian tanah garapan terdapat pada Keputusan Kepala BPN No.2/2003.
Keputusan tersebut tentang Norma dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Tanah garapan adalah sebidang tanah yang sudah atau belum dilekati dengan sesuatu hak yang dikerjakan atau dimanfaatkan oleh pihak lain.
Hal ini baik dengan persetujuan atau tanpa persetujuan yang berhak dengan atau tanpa jangka waktu tertentu.
Status tanah garapan dapat digolongkan sebagai tanah negara atau tanah yang dikuasai oleh instansi pemerintah dan badan hukum.
Selain itu, dari tanah kosong atau tanah terlantar yang kemudian masyarakat setempat memanfaatkannya.
Status Tanah Garapan di Indonesia
Meskipun begitu, status tanah garapan berbeda dengan yang lain.
Hal tersebut karena dalam perundang-undangan tidak mengaturnya, Sahabat 99.
Kepemilikan hak atas tanah tetap mengacu pada Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU), dan Sertifikat Hak Pakai (SHP).
Hanya saja, memiliki tanah garapan juga mempunyai hak untuk menempati, memakai, dan menikmati.
Apabila penggarap menunjukan surat-surat yang membuktikan bahwa dia memiliki alas atau bukti hak atas tanah tersebut.
Lagi pula, penggarap juga bisa meningkatkan status tanah garapan menjadi SHM agar terhindar dari sengketa lahan.
6 Contoh Surat Tanah Garapan yang Benar dan Lengkap
1. Contoh Surat Keterangan Tanah Garapan
SURAT KETERANGAN GARAPAN
NOMOR : __ /__ / __ /__
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Kepala Dusun:
Kepala Desa/Kelurahan:
menerangkan bahwa:
Nama:
Umur:
Pekerjaan:
Alamat:
Benar menguasai/memiliki sebidang tanah garapan berupa kebun seluas ……………….m2 yang terletak di Dusun ………………..…Desa/Kelurahan………………..…Kecamatan ………………..…Kabupaten ………………..…,yang digarap sejak tahun…………sampai sekarang.
Adapun Nomor SPPT: ………………..…Nomor Blok ………………..…dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan………………..…, sebelah Timur berbatasan dengan………………..…, sebelah Selatan berbatasan dengan………………..…, dan sebelah Barat berbatasan dengan………………..…
Bahwa atas tanah tersebut adalah sebidang tanah kebun milik………………..…dengan riwayat penguasaan tersebut pada mulanya dikuasai oleh………………..…kemudian beralih kepada………………..…karena…..…………………
Bahwa hingga saat ini tanah garapan tersebut tidak dalam keadaan sengketa dengan pihak manapun dan tidak terdapat kepentingan orang lain.
Tanah garapan tersebut tidak direncanakan untuk kepentingan umum, tidak dalam kawasan hutan, status lahan tidak dalam areal kawasan HPH/HGB, Perusahaan BUMN atau Perusahaan Persero lainnya.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan seperlunya.
Dikeluarkan di: ………………………
Pada Tanggal: …………………2021
Kepala Desa/Lurah Kepala Dusun
________________ ________________
2. Surat Pernyataan Tanah Garapan
3. Contoh Surat Oper Alih Tanah Garapan
Sumber: scribd.com/Dadan Tria Ramdhani
4. Contoh Surat Ganti Rugi Tanah Garapan
Sumber: madreview.net
5. Contoh Surat Keterangan Garapan Tanah
6. Surat Perjanjian Garap Tanah
SURAT PERJANJIAN GARAP TANAH
Saya sebagai Pihak I (Pertama) yang berketerangan sebagai berikut:
Nama:
Alamat:
Mengizinkan tanah yang berlokasi di Blok ………… No. SPPT……………untuk digarap oleh Pihak II (Kedua) yang berketerangan sebagai berikut:
Nama:
Usia:
Alamat:
No. KTP:
Dengan kesepakatan sebagai berikut:
- Hasil tanaman yang diusahakan oleh Pihak II dibagi sebagai ganti rugi pajak selama perjanjian garap berlangsung.
- Pihak II tidak diperbolehkan mendirikan bangunan, pondok ataupun sejenisnya dan tidak diperbolehkan merusak ataupun mengubah bentuk benteng (galangan) sawah yang sudah ada.
- Perjanjian garap tanah dapat saja diperpanjang jika Pihak II meminta izin terlebih dahulu kepada Pihak I.
- Bilamana dikemudian hari perjanjian garap tanah tidak diperpanjang oleh Pihak I usai panen atau gagal panen, Pihak II tidak berhak untuk menolak atau menuntut apa pun.
Demikian surat perjanjian garap tanah ini dibuat dan telah disepakati bersama agar tidak ada masalah dikemudian hari.
Pihak I Pihak II
………………………… …………………………
Saksi-saksi:
- ______
- ______
- ______
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel informatif lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi www.99.co/id bagi kamu yang sedang mencari rumah.
Cek dari sekarang dan dapatkan ragam hunian menarik, salah satunya Buana Kotabaru Raya!
