Salah satu cerita yang menjadi pengantar tidur saat kita masih kecil adalah cerita-cerita fabel. Lalu, apa saja sih ciri ciri fabel? Yuk, simak uraian lengkap berikut ini!
Ketika masih kecil, tentu kita akan sering mendengar banyak cerita, baik dari orang tua dan juga guru.
Tujuan dari cerita-cerita tersebut adalah untuk menghibur sekaligus menyampaikan pesan moral agar lebih menarik.
Salah satu jenis cerita yang disukai banyak anak-anak adalah fabel.
Fabel adalah sebuah cerita fiksi atau dongeng tentang hewan yang dapat berperilaku dan berpikir layaknya manusia.
Cerita mengenai hewan yang berperilaku seperti manusia akan mudah diingat oleh anak-anak, sehingga pesan moral dari cerita tersebut pun dapat terserap secara baik.
Buaya yang serakah, gajah terbang, tikus yang licik, adalah beberapa contoh karakter yang digunakan di banyak cerita fabel.
Lalu, kira-kira apa saja sih yang menjasi karakteristik cerita fabel?
Yuk, simak penjelasan lengkap di bawah ini!
Ciri Ciri Fabel
sumber: movieweb.com
Berikut adalah ciri ciri fabel yang bisa kamu temukan di semua ragam ceritanya.
- Karakter binatang menjadi tokoh utama;
- Binatang-binatang memiliki watak seperti manusia (ada yang baik dan jahat);
- Binatang dalam cerita dapat berbicara dengan sesama binatang dan juga kepada manusia;
- Latar belakang cerita biasanya berupa hutan belantara, sungai, danau, padang rumput, dan habitat binatang lainnya;
- Penulisan dan penyampaian cerita menggunakan sudut pandang orang ketiga;
- Dalam penulisan cerita, biasanya menggunakan kalimat langsung yang disampaikan melalui dialog para tokoh;
- Banyak menggunakan bahasa informal untuk menggambarkan situasi sehari-hari;
- Narasi kalimat berupa peristiwa;
- Mengandung pesan moral, baik secara eksplisit atau implisit.
Struktur Cerita Fabel
sumber: moralstories.top
Seperti jenis cerita lainnya, cerita fabel pun memiliki struktur cerita yang khas.
Berikut adalah struktur cerita fabel.
1. Orientasi
Orientasi adalah bagian awal cerita.
Di bagian ini, kita akan diperkenalkan dengan tokoh, latar waktu, lokasi cerita, dan sifat para tokoh.
2. Komplikasi
Setelah pengenalan tokoh, kita akan diperlihatkan masalah yang dialami binatang-binatang dalam cerita tersebut.
Di sinilah inti cerita yang membuat sebuah cerita fabel sangat menarik dan membuatnya diingat dalam benak anak-anak.
3. Klimaks
Setelah masalah mencapai puncaknya, tibalah klimaks dalam cerita fabel.
Di bagian ini, tokoh utama dalam cerita juga menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi padanya.
4. Penutup
Pada bagian penutup, kita akan melihat karakter dalam cerita hidup damai setelah masalah selesai.
Pada bagian ini juga pengarang menyampaikan pesan moral secara eksplisit.
Jenis Cerita Fabel
1. Fabel Klasik
sumber: Les Copaque via poskata.com
Fabel klasik adalah cerita fiksi tentang binatang yang telah diwariskan sejak zaman dulu dan tidak diketahui sejak kapan cerita ini muncul.
Biasanya fabel klasik memiliki tujuan untuk memberikan pesan moral melalui karakter binatang yang diceritakan.
Beberapa contoh cerita fabel yang sudah terkenal di antaranya adalah:
- Si Kancil dan Buaya;
- Domba dan Serigala;
- Tiga Babi Kecil;
- Bebek Buruk Rupa;
- Si Monyet dan Buya
2. Fabel Modern
sumber: billboard.com
Fabel Modern adalah jenis cerita tentang binatang yang kemunculannya belum terlalu lama.
Ragamnya pun menjadi lebih banyak karena seiring berjalannya waktu, imajinasi pengarang menjadi lebih luas.
Dalam fabel modern, selain sebagai sarana menyampaikan pesan moral, juga sering digunakan untuk menyampaikan satire dengan cara yang lebih menghibur.
Beberapa contoh fabel modern di antaranya adalah:
- Kung Fu Panda;
- Lion King;
- Winnie The Pooh;
- Bona Si Gajah.
***
Itulah ciri ciri fabel dan contohnya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari apartemen di Jakarta Barat, bisa jadi Aerium Apartment adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu!
