Misteri legenda jenglot sampai sekarang masih diperdebatkan keasliannya. Yuk, kuak cerita seram makhluk penghisap darah ini secara lengkap!
Indonesia merupakan salah satu negara yang diberkati oleh berbagai suku dan ras.
Dari setiap suku, lahir berbagai macam legenda dan cerita rakyat yang dikenal ke seluruh penjuru negeri.
Nah, beberapa legenda tersebut termasuk cerita seram yang berasal dari tradisi-tradisi mistis yang dipraktekan di Indonesia.
Salah satu legenda mistis yang paling dikenal adalah keberadaan jenglot.
Makhluk yang dikenal sebagai jimat para orang sakti ini masih memancing banyak perdebatan tentang asal-usul dan keasliannya.
Lalu, apakah jenglot asli, atau hanya hoax belaka?
Mari kita buktikan di artikel ini!
Asal-usul Jenglot
Menurut sejarahnya, jenglot pertama kali ditemukan pada tahun 1997 di pulau Jawa.
Bentuknya kecil, terlihat seperti tengkorak manusia yang dilapisi kulit kering dengan rambut, kuku, dan gigi taring yang panjang.
Jenglot dapat ditemukan di berbagai tempat, khususnya tempat terpencil dan tersembunyi seperti di dalam pohon, dikubur di dalam tanah, atau di loteng rumah.
Asal-usul jenglot masih menjadi perdebatan.
Beberapa orang percaya bahwa makhluk mistis ini berasal dari seorang penyihir yang mengorbankan nyawanya untuk mendapatkan ilmu mandraguna…
…Namun ada juga yang bersaksi bahwa jenglot adalah seorang dukun yang bertapa terlalu lama, mencari ilmu terlalu dalam sehingga ia berubah menjadi makhluk astral.
Baca Juga:
Misteri Tragedi Bayi Rebus di Rumah Kentang Bandung. Mitos apa Fakta?
Akan tetapi, dari legenda-legenda yang terkumpul, satu hal yang pasti adalah sangkut pautnya dengan dunia sihir dan awal mulanya sebagai seorang manusia sakti.
Informasi selanjutnya menyatakan bahwa jenglot tidak akan bisa hidup tanpa adanya bantuan sihir hitam.
Menurut tokoh Islam asal Malaysia, Muhammad Syakir M. Azmi, jenglot dibuat dari beberapa bahan biasa, seperti kulit atau janin hewan.
Itulah mengapa ia kasat mata, juga bisa dipegang.
Karena dibuat dari tangan manusia, masyarakat berpikir bahwa jenglot membutuhkan bantuan kita untuk tetap hidup dan agar dapat membantu memasok kebutuhan magis.
Kekuatan Jenglot
Seperti yang sudah kita bahas, jenglot mendapatkan kekuatannya dari ilmu sihir manusia.
Namun ternyata, bukan ini saja sumber kekuatan jenglot.
Di pulau Sulawesi, jenglot ditafsirkan sebagai makhluk kecil penghisap darah seperti vampir.
Ini dikarenakan, dari cerita seram yang beredar, jenglot juga mendapatkan kekuatannya dari darah manusia.
Beberapa orang yakin manusia harus rela memberikan darahnya untuk diminum oleh jenglot, namun ada juga yang bicara kalau jenglot dapat muncul dimana saja…
…dan menghisap darah manusia seperti nyamuk.
Manusia yang darahnya dihisap oleh jenglot tidak akan merasa kesakitan karena konon maklhluk gaib ini tidak perlu menyentuh kulit untuk mendapatkan darah.
Untuk menghindari jenglot memangsa darah manusia atau hewan sekitarnya, si pemilik jenglot harus meneteskan darahnya tepat pada mulut jenglot setidaknya sehari sekali.
Apabila jenglot sudah diberi asupan darah, kekuatannya akan maksimal.
Jenglot dapat melindungi si pemilik dari segala macam sihir hitam yang dikirimkan ke arahnya.
Makhluk tersebut juga dapat dijadikan sebagai jimat keberuntungan, panjang umur, dan kekayaan.
Jenglot merupakan makhluk yang berbahaya.
Kekuatannya tidak sembarangan, sudah banyak cerita seram yang beredar di luar sana tentang beberapa pengalaman rakyat Indonesia dengan jenglot sendiri, dan sudah diduga, semuanya buruk.
Untuk membunuh jenglot, kabarnya kita harus mengambil semua darah si pemilik dari tubuhnya menggunakan ritual sakral.
Jenglot juga harus ditangkap menggunakan botol kaca, kalau tidak ia dapat dengan mudah menghilang dan kembali pada tuannya.
Jenglot Dilihat Dari Dunia Sains
Nyata ataupun hoax, cerita seram jenglot tetap saja membuat banyak warga resah.
Apalagi saat mendengar bahwa jenglot dapat menyakiti manusia sesuai dengan perintah si pemiliknya.
Namun, dunia sains berani membantah keberadaan jenglot sebagai makhluk gaib peliharaan para dukun.
Pasalnya, beberapa tahun lalu, seorang peneliti dari Universitas Indonesia (UI), Djaja Surya Atmaja melakukan penelitian langsung tentang jenglot.
Penelitian ini ditemani oleh puluhan wartawan, mahasiswa, dan paramedik UI.
Dari hasil DNA yang didapatkan, terbukti bahwa jenglot memiliki DNA yang hampir mirip dengan manusia.
Namun, ini bukan berarti mereka membenarkan kabar jenglot jelmaan manusia.
Para peneliti mengutarakan kesamaan DNA yang ditemukan dapat saja disebabkan oleh campur aduk tangan manusia yang sudah mencampurkan darahnya…
…atau menusukkan rambut-rambutnya pada jenglot.
Selain tes DNA, mereka juga melakukan rontgen.
Hasilnya berbeda, kali ini mereka tidak menemukan satu pun kesamaan antara jenglot dan manusia.
Susunan tengkorak yang ditemukan pada jenglot hanyalah pada kepala.
Tidak ada kuku, tulang rusuk atau tulang lainnya yang menempel di bawah kepala jenglot.
Menurut para peneliti tersebut, hal ini merupakan bukti bahwa jenglot bukanlah jelmaan manusia karena tidak memiliki tengkorak, tulang, kuku, atau sel kulit seperti manusia.
Bagaimana menurutmu?
Baca Juga:
Rumah Ambulance Bandung | Kisah Ambulance Setan & Kuntilanak Merah
Semoga bermanfaat artikelnya, ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di 99.co/id.