Hati-hati merawat bayi baru lahir di rumah, jangan sampai salah langkah, bisa-bisa kematian resikonya. Simak fakta dan tipsnya hanya di sini!
Merawat bayi yang baru lahir sangatlah berbeda dengan mengurus anak yang sudah tumbuh cukup besar.
Pasalnya, banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari tumbuh kembang, tanda-tanda penyakit, asupan gizi, dan lain-lain.
Hal-hal di atas cukup sulit untuk dilakukan dan terkadang memang membuat para ibu baru gugup dan cemas.
Tapi jangan khawatir!
Di sini, kita akan membahas tips merawat bayi baru lahir, mulai dari perlengkapan sampai fakta-fakta yang harus Ibu perhatikan.
Apa saja?
Yuk, langsung scroll ke bawah!
Perlengkapan Bayi Baru Lahir
Sebelum kita membahas tips merawat dan fakta sekitar newborn baby…
…Mari kita perhatikan dulu apa saja, sih, perlengkapan bayi baru lahir yang harus disiapkan.
Berikut adalah daftar kebutuhan bayi baru lahir:
- Baju bayi
- Celana bayi
- Sarung tangan bayi
- Kupluk bayi (atau topi untuk menutup telinga ketika dingin)
- Bib bayi
- Handuk bayi (usahakan selembut mungkin)
- Baby crib
- Selimut bayi
- Bantal bayi
- Guling bayi
- Kain perlak
- Waslap bayi
- Kain untuk menggendong (modern atau tradisional)
- Kain untuk membedong
- Popok
- Krim popok
- Minyak telon bayi
- Botol susu
- Sikat botol susu
- Alat sterilisasi botol bayi
- Cairan pembersih botol susu (jauhi dari merk yang berbahan kimia keras)
- Tisu bayi (tisu basah)
- Gunting kuku bayi
- Bak mandi bayi (pilih yang tidak licin dan terlalu besar)
- Sabun bayi
- Sampo bayi
Baca Juga:
17 Perlengkapan Bayi Baru Lahir | No. 8 Sering Terlupakan di Rumah
Cara Merawat Bayi Baru Lahir
Membawa Si Kecil ke Dokter
Setelah buah hati Anda lahir, memenuhi panggilan dokter anak adalah langkah berikutnya.
Ini merupakan hal penting yang mesti Ibu perhatikan karena tumbuh kembang bayi satu tidak akan sama dengan bayi lainnya.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus Anda tanya ketika konsultasi dengan dokter anak:
1. Berapa kali saya harus memberi makan si kecil?
Bayi baru lahir tentunya memerlukan nutrisi yang seimbang.
Di sini lah kesempatan Anda untuk bertanya tentang kesehatan bayi dan asupan apa saja yang ia butuhkan agar dapat tumbuh dengan sehat.
Menurut perkumpulan dokter anak dunia, ASI merupakan pilihan paling utama apabila kita berbicara tentang asupan gizi dan nutrisi.
Sayangnya, tidak semua Ibu bisa memberikan anaknya ASI.
ASI atau bukan, tanyakan pada dokter berapa kali Anda harus memberi makan si kecil, dan seberapa banyak, terutama untuk bayi baru lahir yang diberi formula.
Jangan lupa tanyakan tanda-tanda kelaparan pada bayi sehingga Anda bisa memberi makan tepat waktu.
Baca Juga:
11 Tempat Tidur Bayi Terbaik & Paling Aman | Lengkap dengan Harga
2. Apakah bayi saya sudah cukup Vitamin D?
Walaupun ASI dan susu formula sudah memberikan nutrisi yang cukup untuk bayi baru lahir Anda..
….Kekurangan Vitamin D merupakan salah satu masalah yang sering dialami banyak bayi.
Vitamin D diperlukan untuk membantu pertumbuhan tulang yang kuat dan membantu memperkuat sistem imun.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seorang bayi membutuhkan setidaknya 400 IU Vitamin D setiap harinya.
Dosis tersebut sayangnya belum bisa didapatkan dari ASI dan formula bayi saja.
Maka dari itu, cobalah bertanya tentang resep Vitamin D dari dokter yang cocok untuk bayi Anda agar si kecil tumbuh sehat dan kuat!
3. Apakah pola tidur bayi baru lahir saya normal?
Pola tidur bayi baru lahir yang normal adalah 16 jam dari periode 24 jam.
Akan tetapi, setiap bayi memiliki pola tidur yang berbeda-beda, sehingga ada baiknya Anda menanyakan tentang pola tidur bayi…
…agar kebiaasaan tidur si bayi terjaga, tidak kurang dan tidak lebih.
Pastikan Anda bertanya bagaimana cara mengajarkan waktu tidur untuk si bayi.
Biasanya kebanyakan dokter akan menyarankan trik lampu, yaitu dengan menyalakan lampu saat siang hari dan mematikannya pada malam hari…
…sehingga si kecil tahu mana perbedaan siang dan malam.
Jangan lupa bertanya jam-jam si kecil makan (biasanya tergantung umur, berat badan, dan kebutuhan nutrisi) sehingga Anda tahu kapan harus membangunkan bayi.
Jenis Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir
Imunisasi adalah suatu langkah penyuntikan vaksin untuk bayi dan balita yang berfungsi sebagai tameng pelindung tubuh dari berbagai macam penyakit ganas.
Ini merupakan langkah yang vital dalam cara merawat bayi yang baru lahir, maka dari itu pastikan Anda memiliki jadwal khusus untuk vasinasi bayi…
…agar perkembangan buah hati Anda lancar dan sehat.
Berikut adalah jenis-jenis imunisasi untuk bayi:
1. Hepatitis B
Seperti namanya, vaksin Hepatitis B diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali.
Pertama saat bayi baru lahir, kedua saat bayi Anda berusia 1 sampai 2 bulan, dan vaksin terakhir diberikan saat si kecil sudah mencapai umur 6 sampai 18 bulan.
Jumlah dosisnya sendiri ialah sebanyak 0,55 cc.
2. Campak
Imunisasi campak diberikan saat bayi menginjak umur 9 bulan.
Vaksin ini diberikan untuk melindungi bayi dari resiko kematian karena penyakit campak.
Gejala-gejala yang terlihat adalah sakit tenggorokan, kulit memerah, nafas sesak, batuk, sampai influenza.
3. BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
Imunisasi BCG diberikan sebelum bayi Anda berusia 3 bulan, dan cukup dilakukan sebanyak sekali seumur hidup.
Fungsi imunisasi BCG adalah untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang dapat mencegah penyakit tuberculosis (TBC).
Vaksin yang satu ini sangatlah penting mengingat mudahnya seorang bayi untuk terjangkit tubercolosis, entah itu karena lingkungan atau…
…kasus penularan dari bayi lainnya yang belum disuntik vaksin BCG.
4. Polio
Vaksin polio harus diberikan sebanyak pada bayi baru lahir sebanyak 4 kali, yaiti pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 18 sampai 24 bulan.
Vaksin ini akan membantu tubuh bayi Anda untuk memerangi virus polio.
Virus polio sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan pada tubuh bayi dan termasuk ke dalam penyakit yang menular.
5. DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)
Imunisasi DPT adalah langkah pencegahan penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
Penyuntikan vaksin ini diberikan pada saat bayi sudah berumur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan.
Setelah selesai pada periode pertama, si kecil akan disarankan untuk menjalani periode imunisasi kedua yaitu saat usianya menginjak 5 sampai 12 tahun.
Cara Memandikan Bayi Baru Lahir
Tahu Kapan Harus Memandikan Bayi
Kapan waktu yang tepat untuk memandikan bayi baru lahir Anda?
Jawabannya adalah sebelum diberikan ASI.
Bayi akan merasa tidak nyaman apabila dimandikan setelah perutnya terisi.
Ia akan merasa tertekan dan bisa-bisa muntah.
Pastikan juga waktu yang ibu pilih merupakan waktu senggang sehingga Anda tidak akan terburu-buru.
Bila terburu-buru, hal ini dapat menyebabkan beragam kecelakaan dari kecil sampai besar.
Mandikan si buah hati di pagi atau sore hari ketika cuaca tidak terlalu dingin.
Cara Memandikan Bayi Baru Lahir dengan Tali Pusar yang Masih Menempel
- Hindari memandikan bayi baru lahir pada bak mandi untuk menghindari resiko tali pusar yang terendam air.
- Mandikan buah hati Anda pada permukaan datar yang sudah diberikan alas empuk seperti handuk atau kain perlak.
- Tidurkan bayi pada punggungnya. Posisikan tangan Anda pada area di antara belakang kepala dan leher bayi untuk menyangga agar ia tidak bergerak terlalu banyak.
- Basahi kain waslap menggunakan air hangat lalu usapkan kainnya pada kepala, wajah, dan tubuh bayi secara perlahan. Hindari membasahi area pusar.
- Siapkan kain waslap kedua yang sudah diberikan sabun bayi baru lahir dan usapkan pada tubuh bayi. Hindari area-area sensitif seperti mata dan mulut.
- Untuk membasuk area sensitif tersebut, gunakan kapas yang sudah direndam di dalam air hangat, peras sedikit dan usapkan secara hati-hati sampai area mata dan mulut bersih.
- Jangan lewatkan area-area lipatan seperti bokong, ketiak, leher, dan selangkangan.
- Akhiri sesi mandi dengan membasuk kemaluan si kecil.
- Setelah bayi Anda sudah segar dan bersih, angkat menggunakan dua tangan lalu bedong menggunakan handuk tebal yang lebut.
- Keringkan badan bayi lalu beri minyak telon di bagian perut, dada, dan punggung.
- Timang-timang dulu si kecil sebelum dipakaikan baju untuk memberikan memori indah saat mandi sehingga ia tidak akan ketakukan atau menangis nantinya.
Cara Memandikan Bayi Baru Lahir dengan Tali Pusar yang Sudah Lepas
- Untuk bayi yang sudah lepas tali pusarnya, Anda sudah bisa menggunakan bak mandi bayi sebagai alat penampung air.
- Isi bak mandi tersebut dengan air hangat, kurang lebih 38 derajat Celsius setinggi 6 sampai 7 cm.
- Gunakan kedua tangan Anda untuk memindahkan bayi ke dalam bak dengan posisi terlentang sedikit tegak.
- Posisikan tangan yang tidak dominan Anda pada area di antara belakang kepala dan leher.
- Gunakan tangan utama Anda untuk menyeka kepala, wajah, dan badan si kecil menggunakan waslap yang sudah direndam di dalam air hangat bak.
- Basuh seluruh badan bayi sampai ke lipatan-lipatan yang susah dibersihkan seperti ketiak, leher, dan selangkangan.
- Bersihkan bagian-bagian yang susah dibersihkan menggunakan waslap (telinga dan hidung) dengan tisu basah.
- Karena tali pusar sudah lepas, Anda bisa menstimulasi indra perasa bayi dengan menuangkan air hangat pada perut dan bahunya sedikit demi sedikit.
- Setelah si kecil sudah bersih, angkat dan keringkan badannya menggunakan handuk tebal dan lembut.
- Sama seperti sebelumnya, jangan lupa untuk mengoleskan minyak telon pada bagian perut, dada, dan punggung bayi agar buah hati Anda merasa hangat.
- Peluk si kecil dekat dengan dada Anda dan timang-timang sebelum dipakaikan baju untuk menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang lebih kuat.
Fakta Bayi Baru Lahir yang Harus Ibu Tahu!
1. Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Tidur Bersama Orang Tua
Mom, tahukan Anda tentang penyakit SIDS?
SIDS adalah singkatan dari Sudden Infant Death Syndrome, kasus bayi meninggal mendadak yang biasanya menghantui anak berumur 0 sampai 4 atau 6 bulan.
Fenomena menakutkan ini sudah banyak terjadi dan diklaim sebagai sumber utama kematian bayi di seluruh dunia.
SIDS disebabkan oleh tertutupnya sistem pernafasan bayi yang disebabkan oleh ruang gerak yang kecil, udara terlalu panas, dan konsumsi makanan yang berlebihan sebelum tidur.
Maka dari itu, penting sekali hukumnya untuk membiarkan bayi Anda tidur di dalam baby crib dibandingkan satu kasur bersama Ayah dan Ibu.
Boks bayi juga harus dipastikan bebas dari alat-alat yang membuat si kecil sesak seperti selimut, matras yang terlalu empuk, dan terlalu banyaknya bantal/guling.
2. Jadwal Makan Setiap 1 Sampai 2 Jam
Seperti yang sudah kita bahas di atas, setiap Ibu harus tahu jam makan setiap bayinya.
Namun, normalnya, seorang bayi harus menyusu setiap 1 sampai 2 jam sekali.
Ini dikarenakan ukuran lambungnya yang masih kecil sehingga cepat lapar.
Tanda-tanda bayi lapar adalah:
- Tangisan kuat
- Mulut yang mengecap seperti mencari puting sang Ibu
- Menghisap jempol tangannya.
Apabila bayi Anda sedang tertidur ketika sudah waktunya makan, Ibu diperbolehkan untuk membangunkannya.
Pastikan ia tidak tertidur saat sedang menyusu untuk mengurangi resiko tersedak.
3. Bayi Baru Lahir Pasti BAB Setelah Menyusu
Apabila Ibu perhatikan, pasti sudah tahu bawa setiap selesai menyusui, si bayi pasti akan langsung poop.
Ya, ini merupakan hal yang wajar bagi bayi baru lahir, biasanya lebih sering ketika bayi Anda di bawah umur 3 sampai 6 minggu…
…Dan setelah itu, frekuensinya akan menurun.
Pada awalnya, kotoran bayi baru lahir akan terlihat hitam kehijauan, namun akan berubah menjadi warna hitam yang tidak terlalu pekat dan tidak lengket.
Konsistensi di atas merupakan ciri kotoran bayi yang sehat.
Apabila kotoran bayi Anda terlihat encer selama berhari-hari, segeralah bawa ke dokter dan periksakan untuk penyakit diare.
4. Bayi yang Baru Lahir Harus Dijaga Agar Hangat
Menjaga temperatur sekitar bayi ketika di rumah sangatlah penting.
Ia harus dijaga untuk tidak merasa terlalu panas atau terlalu dingin, namun harus tetap hangat.
Ini bisa Ibu dapatkan dengan cara menggunakan memasang room heater dan AC di dalam kamar bayi.
Jadi, ketika cuaca sedang panas-panasnya, Ibu bisa menurunkan menjadi hangat menggunakan AC, dan sebaliknya menggunakan room heater.
Jangan lupa untuk memeriksa suhu tubuh bayi baru lahir Anda secara rutin, setidaknya sehari 2 kali.
5. Kulit Bayi Baru Lahir Sangat Sensitif
Berbeda dengan kulit orang dewasa, kulit bayi baru lahir sangatlah sensitif.
Ini dikarenakan sel-sel yang mendorong regenerasi kulit bayi belum sempurna seperti orang dewasa.
Masalah yang sering ditemukan pada bayi baru lahir adalah ruam popok dan biang keringat.
Kedua masalah di atas merupakan hasil dari keringat yang menyumbat pori-pori kulit bayi.
Itu lah mengapa Anda harus sering menjaga temperatur badan si kecil agar tidak terlalu panas dan berkeringat.
Anda juga diharuskan mengganti popok dan baju bayi sebanyak mungkin, terutama apabila bayi Anda terus berkeringat.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan produk bayi yang digunakan di rumah.
Pastikan bahan-bahannya tidak terlalu keras untuk kulit bayi.
6. Bayi Baru Lahir Pasti Sering Gumoh
Gumoh adalah istilah yang mendeskripsikan cairan putih yang keluar dari mulut bayi setelah Ia diberi makan.
Ini merupakan kejadian yang cukup sering dialami semua bayi, sehingga apabila terjadi pada buah hati Anda, jangan dulu panik, ya, Mom!
Gumoh terjadi karena katup yang memisahkan lambung dan esofagus bayi belum bekerja dengan baik dan sempurna.
Tidak hanya itu, ukuran lambung bayi yang kecil juga merupakan salah satu penyebab gumoh.
Untuk menghindari gumoh, gendong si kecil secara tegak (biarkan kepalanya menyender pada bahu Anda), tepuk-tepuk punggungnya secara lembut sampai ia bersendawa.
Baca Juga:
SIDS, Sindrom Mematikan untuk Bayi yang Kerap Terjadi di Rumah
Semoga bermanfaat artikelnya ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di www.99.co/id.