Sahabat 99, apakah kamu sudah menyiapkan rencana mengenai dana pensiun?
Segala sesuatu pasti berakhir, tak terkecuali masa produktif manusia.
Ketika umur sudah menginjak usia senja, idealnya, kamu bisa menikmat sisa hidup tanpa perlu khawatir lagi mengenai masalah keuangan.
Biasanya, perusahaan tempat kamu bekerja sudah menyiapkan program dana pensiun.
Namun, kamu juga harus menyiapkan dana ini secara mandiri agar masa pensiunmu dapat dinikmati dengan sepenuhnya.
Jika kamu butuh alasan mengapa harus menyiapkan rencana ini sedini mungkin, berikut adalah beberapa di antaranya.
Mengapa Harus Menyiapkan Dana Pensiun?
Ada beberapa alasan mengapa kamu harus menyiapkan dana pensiun, yaitu:
- Saat menginjak usia pensiun, berkisar di usia 55, kamu tidak lagi memiliki pemasukan karena sudah berhenti bekerja.
- Tabungan tidak selalu dapat diandalkan ketika kamu pensiun karena suatu saat tabungan tersebut akan habis karena tidak adanya pemasukan.
- Semakin bertambah usia, semakin banyak juga biaya kebutuhan yang harus disiapkan, salah satunya kebutuhan kesehatan.
- Menginjak usia yang tidak produktif, seharusnya kamu menikmati masa pensiun bersama keluarga tanpa harus mengkhawatirkan masalah keuangan lagi.
Setelah mengetahui semua “urgensi” yang disebutkan di atas, tentunya sekarang kamu semakin yakin untuk menyiapkan rencana matang agar dapat hidup enak di hari tua, bukan?
Untuk itu, seperti dilansir dari fidelity.com, langsung saja disimak strategi untuk menyiapkan dana pensiun dengan mantap!
Cara Menyiapkan Dana Pensiun
1. Siapkan Perencanaan yang Matang
Banyak orang masih sering menunda proses budgeting dana yang satu ini hingga waktu pensiun benar-benar tiba.
Biasanya, orang-orang seperti itu terlalu khawatir dengan detail pengeluaran, sehingga mereka lebih memilih untuk menundanya.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menyiapkan pensiun adalah dengan memahami pengeluaran esensial.
Selain itu juga bagaimana kamu bisa menggunakan uang pensiun dari perusahaan untuk mengakomodasinya.
Setelah itu, kategorikanlah pengeluaran yang sekiranya dibutuhkan, seperti contohnya liburan, hiburan, dan lain-lain.
Setelah menyusun anggaran secara terperinci, kamu akan melihat pola pengeluaran yang tentunya sangat membantu untuk perencanaan finansial.
2. Cek Pengeluaran
Pikirkanlah kehidupan seperti apa yang ingin kamu jalani ketika pensiun dan perkirakan berapa pengeluaran dari gaya hidup yang kamu pilih.
Kamu harus mengetahui detail pengeluaran saat ini dan cari tahu apakah pengeluaranmu naik, turun, atau bahkan masih sama di masa tua.
Untuk memulainya, kalkulasikan rata-rata pengeluaran bulanan dan cari tahu berapa banyak uang yang masuk dan keluar.
Jika kamu menggunakan kartu kredit, kamu bisa melihat ringkasan pengeluaran tahunan dan catatlah semua pengeluaran yang “mengejutkan”.
Kemudian, identifikasi tagihan bulanan, seperti TV kabel, internet, listrik, dan sejenisnya, dan tentukan apakah ada layanan yang sekiranya sudah tidak dibutuhkan lagi.
Lalu, kamu juga bisa mencoret tagihan yang sekiranya sudah tidak diperlukan lagi ketika kamu pensiun seperti bahan bakar, biaya transportasi, dan lain-lain.
Setelah itu, kategorikan semua pengeluaran dalam kolom “esensial” dan “non-esensial”.
3. Kenali Pengeluaran yang Esensial
Kesehatan dan kenyamanan adalah hal-hal yang harus diprioritaskan dalam hidup.
Ketika menyiapkan anggaran, pastikan agar anggaran tersebut mencakup pengeluaran untuk kesehatan, perawatan rumah, biaya hidup dana makan sehari-hari, serta tagihan bulanan.
Pengeluaran untuk Kesehatan
Biaya yang harus disiapkan untuk perawatan kesehatan bisa sangat menakutkan, bahkan jika biaya tersebut ditanggung oleh asuransi kesehatan sekalipun.
Pasalnya, premi dari biaya perawatan kesehatan terus meningkat.
Untuk itu, penting sekali untuk menyiapkan dana tambahan untuk urusan yang satu ini.
Perawatan Rumah
Meskipun rumah yang kamu tinggali sudah lunas, kamu harus memperhatikan pengeluaran lain seperti salah satunya biaya pemeliharaan.
Praktisnya, sisihkan setidaknya 1% dari nilai rumah untuk pemeliharaan setiap tahunnya.
Baca Juga:
6 Tips Memaksimalkan Pensiun Dini | Hidup Tenang, Pengeluaran Stabil!
Jika rumahmu berharga Rp500 juta, maka siapkan Rp5 juta untuk perbaikan standar dan perawatan secara umum.
Selain itu, kamu juga perlu perlu menyiapkan anggaran jika ingin meningkatkan aksesibilitas di rumah.
Memperbesar pintu dan membuat pagar adalah beberapa penyesuaian yang bisa dilakukan untuk mengakomodasi kehidupan yang nyaman di usia senja.
Transportasi
Berhenti bekerja bukan berarti kamu berhenti bepergian, bukan?
Tentunya kamu tidak ingin menghabiskan masa pensiunmu dengan duduk-duduk manis saja di dalam rumah.
Untuk itu, masukan juga biaya transportasi untuk membeli bahan bakar atau naik kendaraan umum dalam anggaran.
Selain itu, jangan lupakan juga biaya untuk merawat mobil jika kamu memiliki kendaraan.
Makan
Kamu mungkin tidak akan lagi makan di luar bersama rekan kerja saat waktu makan siang tiba.
Namun, pengeluaran makan sehari-hari tampaknya tidak akan jauh berubah.
Masa pensiun adalah waktu yang tepat untuk mengikuti kursus memasak sehingga kamu bisa memiliki banyak kegiatan di rumah.
Jika kamu tertarik, jangan lupa untuk memasukannya ke dalam rencana anggaranmu.
4. Kenali Pengeluaran Non-esensial
Selanjutnya, kamu harus menganggarkan pengeluaran non-esensial, seperti bepergian hingga hiburan.
Bepergian
Anggaran bepergian tentunya bergantung pada tujuannya perjalanan tersebut, apakah liburan di akhir pekan, liburan panjang, atau hanya berkunjung ke rumah kerabat.
Untuk “tamasya” singkat, kamu bisa memasukan pengeluaran tersebut ke dalam anggaran bulanan.
Sedangkan untuk liburan panjang, pastikan agar pengeluaran dari perjalanan tersebut tidak memengaruhi rencana dana pensiun.
Hiburan, Makan Malam, dan Hadiah
Mungkin kamu sudah tahu berapa kira-kira biaya yang harus dianggarkan untuk hiburan seperti menonton film dan makan malam di restoran.
Namun, banyak orang lupa menganggarkan biaya untuk hal-hal lain yang tak kalah penting, seperti hadiah ulang tahun hingga wisuda.
Bahkan, jika memungkinkan, kamu juga bisa menyiapkan uang untuk ahli waris di masa depan atau bahkan ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana ke badan amal.
5. Merencanakan Strategi Pendapatan
Strategi dana pensiun yang baik harus didukung oleh strategi investasi yang dapat membuat pertumbuhan pendapatan tetap mengimbangi inflasi.
Namun tentunya pendapatan dari investasi cukup bervariasi.
Dengan banyak pengeluaran yang tidak terduga, kamu harus lebih fleksibel dalam mengatur keuangan.
Salah satu strategi dalam menghadapi pasang surut pengeluaran adalah dengan membuat kisaran untuk pengeluaran non-esensial.
Dengan begitu, uang yang tidak terpakai selama berbulan-bulan dapat digunakan ketika biaya non-esensial lebih tinggi dari pendapatan keseluruhan.
6. Berkomunikasi dengan Pasangan
Masalah keuangan bisa menjadi penyebab keretakan hubungan rumah tangga, bahkan untuk pasangan yang sudah bersama selama puluhan tahun.
Hal ini juga bisa terjadi ketika masa pensiun tiba karena tidak semua orang dapat hidup setiap hari dengan keuangan yang “dibatasi”.
Untuk itu, pastikan agar kamu berkomunikasi terlebih dahulu tentang persoalan ini agar kalian dapat merencanakan masa pensiun yang diimpikan bersama-sama.
***
Baca Juga:
Itulah cara menyiapkan strategi dana pensiun yang harus kamu ketahui.
Semoga tulisan ini membantumu menyiapkan kehidupan di usia senja dengan lebih baik, ya!
Nantikan informasi dan artikel menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian? Cari saja di 99.co/id!