Gaya Hidup Kesehatan

Cara Menghitung Masa Subur setelah Haid | Dilengkapi Tips dan Tanda-Tanda

4 menit

Sahabat 99, kali ini 99.co Indonesia mengulas informasi yang berguna untuk kalian yang sedang mencoba program kehamilan, yakni cara menghitung masa subur.

Setelah menikah, langkah selanjutnya yang diambil oleh kebanyakan pasangan adalah memiliki momongan.

Tentunya, langkah ini akan membuat suasana rumahmu semakin ramai dan hangat, bukan?

Namun, banyak hal yang harus disiapkan saat kamu dan pasangan sedangkan menjalani program kehamilan, salah satunya adalah mengetahui masa subur setelah haid.

Untuk itu, penting sekali untuk memiliki catatan periode haid saat masa-masa percobaan seperti ini.

Siklus haid atau menstruasi sendiri adalah rentang hari sejak pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya.

Menurut alodokter.com, siklus haid yang normal terjadi setiap 21-35 hari.

Sementara itu, hari pertama pada siklus haid adalah hari pertama saat wanita mengalami haid.

Sebelum mengetahui cara menghitung masa subur, berikut adalah ulasan mengenai apa itu masa subur bagi kalian yang ingin mengenali topik ini lebih jauh.

Mengenal Masa Subur Wanita Lebih Jauh

proses pembuahan

Hadi dimulai saat dinding rahim meluruh dan keluar bersama dara melalui vagina.

Saat haid, sel telur akan berkembang di ovarium dan saat sel tersebut sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut.

Proses itulah yang dinamakan sebagai ovulasi.

Ovulasi sendiri umumnya terjadi 12-14 hari sebelum wanita kembali mengalami haid.

Jika siklus haid pendek, contohnya hanya 22 hari, ovulasi hanya akan terjadi beberapa hari setelah haid berakhir.

Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap wanita memiliki waktu ovulasi yang berbeda.

Oleh karena itu, memahami siklus haid sendiri sangat penting untuk memperkirakan waktu ovulasi.

Nah, masa subur sendiri adalah terjadi di sekitar waktu ovulasi, perkiraannya adalah 5 hari sebelum ovulasi terjadi.

Cara Menghitung Masa Subur

sel telur

Cara menghitung masa subur cukup mudah untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari.

Masa subur pada siklus tersebut terjadi sekitar hari ke-14 setelah hari terakhir haid.

Sayangnya, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang sama, karena terkadang siklus ini bisa saja lebih panjang atau bahkan lebih pendek.

Melansir dari sehatq.com, cara menghitung masa subur terbaik menurut Asosiasi Kehamilan Amerika (APA) adalah dengan mengalkulasikannya sendiri.

Cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan kalkulator masa subur.

Hal yang harus dilakukan adalah mengingat tanggal terakhir dari hari pertama menstruasi dan berapa lama siklus menstruasi tersebut terjadi.

Contoh Kasus Menghitung Masa Subur

cara menghitung masa subur

Jika hari pertama haid terjadi pada 27 September 2019 dengan siklus 30 hari, maka masa subur diperkirakan terjadi pada 7-12 Oktober 2019 dan ovulasi pada 12 Oktober 2019.

Wanita umumnya mengalami masa subur di hari ke-11 hingga hari ke-21 dalam siklus menstruasinya.

Itulah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual.

Meskipun begitu, masa subur setiap wanita dapat berbeda setiap bulannya karena terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut.

Beberapa faktor tersebut meliputi stres, penyakit, dan gaya hidup.

Jika kamu tidak terlalu yakin dengan cara menghitung masa subur ini, badan pun ternyata mengeluarkan ‘sinyal’ yang menandakan masa ini.

Tanda-Tanda Masa Subur

Berikut adalah beberapa indikator yang menunjukkan bahwa seorang wanita sedang dalam masa subur.

1. Suhu Basal Tubuh Meningkat

cara menghitung masa subur

Suhu basal tubuh merupakan suhu tubuh saat bangun pada pagi hari.

Jika suhu normal manusia adalah sekitar 35,5-36,6 derajat Celsius, wanita yang mengalami ovulasi akan memiliki suhu tubuh yang sedih lebih tinggi.

Jika hal tersebut terjadi pada kamu di pagi hari, hal ini bisa menandakan bahwa kamu sedang dalam masa ovulasi.

Baca Juga:

7 Cara Mengatasi Masuk Angin secara Alami | Plus Penyebab & Gejalanya



2. Lendir di Mulut Rahim

Lendir dengan konsistensi encer yang keluar dari mulut rahim hingga perubahan lendir menandakan terjadinya perubahan kadar hormon esterogen pada tubuh.

Dengan kata lain, tanda tersebut menunjukkan bahwa ovulasi akan segera terjadi.

Saat wanita sedang dalam masa subur, keputihan yang terjadi sebelum haid ini berwarna bening, licin, dan elastis, mirip dengan karakteristik putih telur.

Rupanya, cairan inilah yang membantu memperlancar dan melindungi sperma ketika meluncur menuju rahim.

3. Nyeri Ringan hingga Berat di Area Perut atau Salah Satu Bagian Punggung

sakit punggung

Saat ovulasi, beberapa wanita merasakan nyeri ringan di area-area tersebut.

Rupanya, rasa sakit ini bisa menjadi penanda bahwa seorang wanita sedang dalam masa subur.

4. Merasa Lebih Bergairah

Sebagian wanita juga disebut merasa lebih bergairah, bersemangat, dan mudah bersosialisasi saat dalam masa subur.

Selain itu, berikut adalah beberapa indikator lain yang diketahui hanya terjadi saat masa subur:

  1. Perut kembung
  2. Payudara lebih sensitif (nyeri)
  3. Kram pada bagian bawah perut

Adapun, tanda-tanda masa subur sangat rentan mengalami perubahan.

Seperti contohnya suhu tubuh yang bisa terus meningkat meskipun masa ovulasi sudah selesai, sehingga pendeteksian masa subur bisa saja menjadi kurang akurat.

Satu-satunya cara menghitung masa subur yang mendekati efektif adalah dengan menggunakan alat deteksi masa subur.

Salah satu keunggulan alat ini adalah kegunaannya yang dapat dipakai untuk menentukan waktu puncak masa subur.

Tips Menjaga Kesuburan untuk Wanita

Setelah mengetahui cara menghitung masa subur dan tanda-tandanya, penting juga untuk mengetahui tips menjaga kesuburan agar cepat hamil.

Simak yuk beberapa tips yang bisa dicoba.

1. Jauhi Lemak Trans

fast food

Mengonsumsi lemak sangat penting untuk meningkatkan kesuburan.

Bahkan, kamu disarankan untuk mengonsumsinya setiap hari.

Namun, kamu harus menghindari lemak trans karena sering kali diasosiasikan dengan risiko infertilitas ovulasi.

Dengan kata lain, lemak tersebut memberikan dampak buruk pada sensitivitas insulin.

Maka, sebaiknya kamu menghindari lemak yang satu ini untuk menjaga masa subur.

2. Mengonsumsi Produk Susu Berlemak Tinggi

Siapa sangka ternyata produk susu berlemak tinggi dapat meningkatkan kesuburan wanita?

Sebuah studi rupanya telah membuktikan efek mengonsumsi produk susu berlemak tinggi bagi wanita.

Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi produk tersebut sebanyak lebih dari 1 kali setiap hari akan menurunkan risiko infertil (tidak subur) sebanyak 27%.

3. Berolahraga

berolahraga

Setiap wanita yang ingin menjaga kesuburan disarankan untuk berolahraga dengan rutin.

Sebuah studi menyebutkan bahwa berolahraga selama satu jam dalam 1 minggu dapat mengurangi risiko infertil sampai 5%.

Namun, hindari pula berolahraga secara berlebihan karena hal tersebut malah membuat wanita menjadi tidak subur.

4. Mengantisipasi Stres

Stres dapat menurunkan kemungkinan hamil seseorang karena terjadi perubahan hormon di dalam tubuh.

Salah satu faktor pemicu stres adalah jam kerja yang panjang di kantor.

Selain itu, stres, gangguan cemas, dan depresi juga mengakibatkan 30% wanita datang ke klinik kesuburan.

Baca Juga:

Tanpa Olahraga, Ini 13 Cara Mengecilkan Perut Buncit Paling Efektif

***

Itulah cara menghitung masa subur serta tips lainnya yang mendukung program kehamilan.

Semoga informasi di atas memberikan banyak pengetahuan mengenai masa subur setelah haid ya, Sahabat 99.

Nantikan tulisan dan artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah di perumahan minimalis? Cari saja di 99.co/id!




Mukhammad Iqbal

Lulusan Sastra Inggris UPI yang sudah bergelut di dunia kepenulisan sejak 2016. Sempat jadi Copy Editor dan Content Writer, sekarang Content Editor artikel properti hingga lifestyle. Senang menonton film, membaca, dan bermain game hingga larut malam.
Follow Me:

Related Posts