Dalam dunia bisnis, dikenal istilah break even point (BEP) untuk keperluan akuntansi. Sudahkah kamu tahu cara menghitung BEP yang benar?
BEP berperan penting dalam pengambilan keputusan bisnis, baik itu terkait penentuan produksi hingga laba perusahaan.
Maka dari itu, penghitungan ini sangat penting dilakukan untuk mengambil keputusan tepat terkait langkah-langkah bisnis yang akan dilakukan.
Selain itu, BEP juga memberikan fungsi dan manfaat yang besar bagi keberlangsungan sebuah bisnis.
Jadi, sebaiknya kamu mulai memahami apa itu BEP dan komponen-komponen yang termasuk di dalamnya.
Simak penjelasan dan cara menghitung BEP berikut ini, yuk!
Apa Itu BEP?
BEP merupakan singkatan dari break even point yang merupakan titik di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan.
Sederhananya, total keuntungan dan kerugian berada pada titik nol yang artinya perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian.
Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya tetap serta biaya variabel.
Apabila hasil penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Sebaliknya, jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan dalam kondisi untung.
Selain penting bagi perusahaan, penghitungan BEP juga kerap digunakan dalam investasi atau cara beli saham untuk menganalisis kapan harus membeli dan menjual saham.
Konsep Titik Impas
Merujuk pada buku Manajemen Keuangan karya Susan Irawati, ada beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam perhitungan BEP:
- Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
- Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
- Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah-ubah.
- Harga jual per unit konstan selama periode analisis.
- Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
- Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk. Jika perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk, maka perimbangan hasil penjualan setiap produk tetap.
Fungsi Break Even Point
Break even point memainkan fungsi penting dalam kegiatan bisnis, khususnya bagi perusahaan dalam mengevaluasi kondisi perusahaan dan menentukan keputusan untuk ke depannya.
Berikut fungsi break even point:
- Penentu jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan dan segera dibuat agar perusahaan tidak merugi
- Penentu jumlah penjualan yang harus dicapai untuk meraih keuntungan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, termasuk menetapkan tingkat produksi
- Untuk mengukur dan menjaga tingkat penjualan dan produksi tidak lebih kecil dari BEP
- Perencanaan penjualan dan tingkat produksi
Manfaat Break Even Point
Dengan melakukan penghitungan BEP, sebagai pelaku bisnis, kamu akan mendapatkan manfaat yang sangat luas guna mendukung aktivitas bisnismu.
Berikut manfaat break even point:
- Mengetahui jumlah minimum penjualan yang harus dipertahankan agar tidak kehilangan uang
- Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
- Mengetahui berapa banyak penjualan yang dikurangi untuk menghindari kerugian
- Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan
- Menentukan bauran produk yang dibutuhkan untuk meraih tingkat laba yang ditargetkan
- Mendapatkan informasi dan petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, misalnya penambahan atau penggantian fasilitas produksi
- Mendapatkan informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan terkait menutup bisnis atau tidak dan kapan perusahaan harus berhenti beroperasi
Komponen dalam Cara Menghitung BEP
Dalam mempraktikkan cara menghitung BEP, ada empat komponen break even analysis yang harus kamu ketahui terlebih dahulu:
- Fixed cost merupakan biaya tetap meski volume produksi berubah.
- Variable cost merupakan biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.
- Revenue merupakan keuntungan atau pendapatan yang diterima penjual barang.
- Profit merupakan laba sisa penghasilan setelah dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel.
Rumus BEP Unit dan Rupiah
1. Rumus BEP Unit
BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)
Atau
BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit
2. Rumus BEP Rupiah
BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / (Harga per unit – Biaya variabel per unit) x Harga per unit
Atau
BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit x Harga per unit
Cara Menghitung BEP Unit dan Rupiah
Bagaimana cara menghitung break even point? Untuk itu ada dua cara yang bisa digunakan, yakni menggunakan rumus unit dan rupiah atau nominal mata uang.
Contoh kasus:
Pak Ruslan memiliki sebuah toko sepeda dengan ketentuan sebagai berikut:
Biaya tetap | Rp5.000.000 |
Biaya variabel | Rp200.000 |
Harga jual barang per unit | Rp150.000 |
1. Cara Menghitung BEP Unit
BEP = Biaya Tetap : (Harga Per Unit – Biaya Variabel Per Unit)
BEP = 5.000.000 : (1.500.000 – 200.000)
BEP = 3,84 unit (dibulatkan menjadi 4 unit)
Dengan demikian, Pak Ruslan dapat mengalami balik modal jika bisa menjual empat unit sepeda dalam satu bulan dan akan mendapatkan keuntungan jika lebih dari itu.
2. Cara Menghitung BEP Rupiah
BEP = Biaya Tetap : (Kontribusi Margin Per Unit : Harga Per Unit)
BEP = 5.000.000 : (Harga Jual – Biaya Variabel Per Unit) : Harga Per Unit
BEP = 5.000.000 : (1.500.000 – 200.000) : 1.500.000
BEP = 5.000.000 : 0,9
BEP = Rp5.600.000
Dengan demikian, Pak Ruslan dapat mencapai BEP ketika angka penjualannya mencapai Rp6.250.000. Jika melewati angka tersebut, maka sudah balik modal dan bisa menghitung keuntungan.
Faktor yang Meningkatkan Break Even Point Suatu Perusahaan
1. Meningkatnya Penjualan Pelanggan
Meningkatnya penjualan menunjukan bahwa ada peningkatan permintaan.
Dengan demikian, perusahaan harus memperbanyak produksi agar mampu memenuhi semua permintaan.
Ketika penjualan mengalami peningkatan, BEP pun akan ikut bertambah untuk memenuhi biaya tambahan.
2. Kenaikan Biaya Produksi
Saat menjalankan perusahaan, tantangan yang kerap dihadapi adalah meningkatnya biaya variabel seperti bahan baku, sedangkan jumlah permintaan tetap sama.
Ketika berada di posisi tersebut, nilai BEP akan naik karena adanya biaya tambahan.
Di samping itu, gaji karyawan dan sewa gedung juga akan ikut naik.
3. Perbaikan Peralatan Produksi
Kegiatan produksi dapat tertunda atau bahkan terhenti saat ada yang bermasalah, misalnya mesin produksi mengalami kerusakan.
Jika hal ini terjadi, BEP akan terkena imbas dan mengalami peningkatan karena target produksi tidak tercapati dalam periode waktu tertentu.
FAQ Break Even Point
Biaya Apa Saja yang Termasuk dalam BEP?
Komponen utama dalam BEP terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, harga jual, pendapatan, dan laba.
Bagaimana Rumus BEP untuk Menghitung Berapa Unit yang Harus Dijual agar Terjadi BEP?
BEP Unit = Biaya tetap / (harga jual per unit – harga variabel)
***
Demikian penjelasan mengenai rumus dan cara menghitung BEP.
Baca artikel informatif lainnya hanya di berita.99.co.
Agar tidak ketinggalan informasi terbaru, ikuti Google News Berita 99.co.
Bagi kamu yang sedang mencari hunian, cek rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Menemukan hunian yang sesuai kriteria kini jadi #SegampangItu!