Tertarik untuk melakukan budidaya nanas di rumah? Kenali yuk cara menanam nanas yang baik dan benar!
Siapa sih orang yang tidak mengenal buah yang satu ini.
Memiliki warna kuning yang mencolok, rasa asam dan manis yang menyegarkan akan langsung membuncah di lidah ketika kamu menggigit buah yang satu ini.
Selain dikenal sebagai camilan yang sehat, nanas juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan dapur, salah satunya mengempukkan daging ayam atau sapi.
Belum banyak orang yang tahu jika cara menanam nanas sangatlah mudah.
Bahkan, buah ini bisa ditanam oleh pemula sekali pun.
Tidak percaya?
Ikuti saja langkah-langkah di bawah ini!
Namun, sebelum memulai, kenali dahulu yuk apakah daerah di rumah cocok atau tidak dipakai untuk menanam nanas.
Syarat Tanam Nanas di Rumah
Untuk menanam nanas, area tanam di rumah harus:
- beriklim tropis,
- berada di dataran rendah hingga tinggi,
- memiliki tanah yang gembur dan subur atau tanah lebuh yang berpasir (jika memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan tanah vulkanik),
- memiliki tanah yang berunsur organik,
- terkena sinar matahari selama 9 jam setiap harinya,
- bersuhu 23-32 derajat Celsius,
- memiliki tingkat keasaman sekitar 5,7-7 pH,
- memiliki tanah yang bersifat drainase, dan
- bercurah hujan yang cukup.
Jika area rumahmu sudah memenuhi syarat-syarat di atas, langsung saja disimak yuk ulasan lengkap cara menanam nanas.
Cara Menanam Nanas
1. Proses Pembibitan
Faktor utama keberhasilan budidaya nanas ditentukan oleh bibit yang berkualitas.
Bibit berkualitas harus didapat dari tanaman yang bebas dari hama dan penyakit.
Ciri-ciri tanaman ini adalah sebagai berikut:
- Daunnya yang tebal
- Warnanya yang segar
Nah, proses pembibitan sendiri terdiri dari 2 cara, yakni generatif dan vegetatif.
Namun, untuk hasil yang lebih cepat dan menguntungkan, kamu disarankan untuk melakukan pembibitan secara vegetatif yang bisa dilakukan menggunakan tunas dan teks batang.
Untuk melakukan proses pembibitan ini, simak langkah-langkah di bawah ini.
Tunas Batang
- Pilih tanaman induk yang sedang berbuah dan sudah dipanen.
- Pilih tunas batang dengan ukuran 30-35 cm.
- Potong bagian daun yang dekat dengan daun untuk mengurangi penguapan dan memudahkan proses memindahkan bibit.
- Lakukan penyemaian dengan polybag dan simpan di tempat yang teduh.
- Pindahkan pada lahan yang sudah disediakan ketikan bibit tanaman mulai tumbuh.
Stek Batang
- Potong batang nanas yang sudah dipanen sepanjang 2,5 cm.
- Potong batang tersebut menjadi 4 bagian yang sama panjang.
- Pastikan setiap bagian batang memiliki mata tunas.
- Semai bibit stek dengan media yang berisikan campuran pasir serta pupuk kandang sebelum ditanam.
- Tanam potongan stek batang tersebut di dalam media semai selama 3-5 bulan atau hingga ukurannya mencapai 25-35 cm.
- Lakukan penyiraman secara rutin selama proses penyemaian.
2. Menyiapkan Lahan
Proses menyiapkan lahan bersama dengan penyemaian dapat dilakukan saat musim hujan tiba.
Tujuannya adalah agar kedua proses ini berlangsung dan selesai secara bersamaan,
Untuk menyiapkan lahan, kamu arus membuat sirkulasi udara pada tanah dengan cara mencangkul atau membajaknya.
Selain itu, kamu juga harus menyiapkan bedengan dan pengapuran.
Bedengan
Bedengan akan memudahkan sistem drainasi yang sangat dibutuhkan dalam menanam nanas.
Pembuatan bedengan harus dilakukan bersamaan dengan proses pengolahan tanah.
Berikut adalah spesifikasi bedengan yang harus diikuti:
- Lebar: 80-120 cm
- Tinggi: 30-40 cm
- Jarak tiap bedengan: 90-150 cm
Pengapuran
Penyeimbangan kadar pH pada tanah dapat dilakukan dengan melakukan proses pengapuran.
Baca Juga:
Cara Menanam Cabe di Rumah dengan Polybag | Mudah & Hemat!
Kamu bisa menggunakan bahan calcit, zeagro, dolomit, dan bahan kapur pertanian lainnya dengan dosis yang sesuai dengan pH tanah.
3. Proses Menanam
- Buat lubang tanam dengan ukuran 30x30x30 cm, sesuai dengan jarak tanam antara 40×60 cm atau 60×80 cm.
- Tanam bibit sampai 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah.
- Pindahkan dan tanam bibit nanas di lubang masing-masing (1 bibit untuk setiap lubang).
- Padatkan tanah di sekitar pangkal bibit agar tanaman memiliki kontak langsung dengan air tanah dan tidak mudah roboh.
- Siram hingga tanah lembap dan basah.
4. Pemeliharaan
Cara menanam nanas selanjutnya adalah pemeliharaan.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses yang satu ini.
Penyiraman
Walaupun tanaman ini tahan cuaca panas, penyiraman harus tetap dilakukan untuk mengoptimalkan hasil pembuahan.
Idealnya, penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) selama dua minggu sekali.
Hal ini akan membantu merangsang pertumbuhan dan pembuahan nanas.
Penyulaman
Penyulaman atau penggantian tanaman yang mati dengan yang baru hanya dilakukan jika terdapat tanaman yang tidak tumbuh atau diserang hama dan penyakit.
Proses ini dapat dilakukan paling lambat satu bulan setelah masa tanam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk mengantisipasi keberadaan gulma yang dapat memicu serangan hama dan penyakit.
Lakukan penyiangan secara rutin atau menyesuaikan tingkat pertumbuhan gulma yang ada di sekitar tanaman.
Penggemburan
Tujuan penggemburan dan pembumbunan tanah adalah untuk memperbaiki dan menjaga struktur tanah agar tanaman tetap kokoh dan tidak keluar dari permukaan tanah.
Untuk melakukan proses ini, gemburkan tanah di sekitar bedengan dan timbun pada pangkal batang nanas hingga membentuk bedengan.
Pemupukan
Proses cara menanam nanas selanjutnya adalah pemupukan.
Pemupukan dilakukan saat tanaman berumur 2-3 bulan dan dilanjut dengan tempo setiap 3-4 bulan sekali, hingga nanas mulai berbunga dan berbuah.
Gunakan pupuk yang mengandung nitrogen, kalium, fosfor, dan unsur hara mikro, seperti pupuk urea 100 kg, SP-36, dan pupuk KCL 100 kg untuk setiap hektarnya.
Setelah dicampur, proses pemberian pupuk dapat dilakukan dengan membenamkan pupuk tersebut ke dalam parit atau semprot pupuk cair pada daun tanaman.
Pengendalian Penyakit dan Hama
Masalah hama dan penyakit yang dapat menyerang nanas sangat kompleks untuk dipelajari.
Untuk itu, diperlukan banyak sekali pengetahuan mengenai cara pengendalian hama dan penyakit yang aman.
Namun, cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk proses ini adalah dengan menyemprotkan insektisida pada tanaman.
Selain itu, rendam pangkal bibit di dalam larutan fungisida sebelum proses penanaman agar pembusukan akar dapat dihindari.
5. Panen
Seperti yang sudah disebutkan sebelumya, cara menanam nanas secara vegetatif akan memakan waktu yang lebih singkat daripada budidaya nanas secara generatif.
Jika tanaman nanas berasa dari bibit tunas batang, kamu sudah bisa memanen tanaman ini pada umur 18 bulan sejak masa tanam.
Sedangkan untuk tanaman nanas yang berasa dari bibit tunas akar, kamu bisa melakukan proses panen saat umur tanaman menginjak 12 bulan semenjak masa tanam.
Untuk cara menaman nanas secara generatif, tanaman ini baru bisa dipanen saat usianya 2 tahun.
Untuk proses panen yang baik dan benar, ikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Potong tangkai buah dengan pisau yang steril dan tajam.
- Lakukan dengan hati-hati agar kondisi buah tidak rusak saat dipanen.
- Lakukan dalam 3 periode (25% pada periode pertama, 50% pada periode kedua, dan 25% pada periode ketiga.
Baca Juga:
5 Cara Menanam Ginseng Jawa dengan Media Pot di Rumah. Bisa untuk Hobi atau Bisnis Kecil-kecilan!
***
Itulah beberapa cara menanam nanas yang baik dan benar.
Semoga tulisan ini membantumu mengembangkan bisnis kecil-kecilan yang satu ini di rumah, ya!
Nantikan informasi dan artikel menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan properti impianmu!