Kamu penggemar labu kuning tapi kesulitan menemukannya di pasaran? Untuk mengamankan stok, tidak ada salahnya kamu coba cara menanam labu kuning di pot berikut ini, Sahabat 99.
Labu kuning bisa digunakan untuk membuat berbagai jenis makanan.
Mulai dari sop, bubur, kue, kolak, atau bahkan dimakan langsung setelah kamu mengukusnya.
Menariknya, budidaya tanaman ini tergolong mudah karena ia dapat tumbuh dengan baik tanpa perawatan ekstra.
Tidak hanya itu, kamu bahkan bisa menggunakan pot sebagai wadah tanam jika luas halaman terbatas.
Jika tertarik membudidayakannya, berikut cara menanam labu kuning di pot sebagai panduanmu!
5 Cara Menanam Labu Kuning di Pot dari Bibit Hingga Panen
1. Persiapan Benih Labu Kuning
Sebelum membahas benih, mari pahami dulu syarat tumbuh tanaman labu ini.
Labu kuning bisa tumbuh baik di lahan dengan ketinggian 800-1.200 mdpl.
Selain itu, kawasan tersebut harus memiliki curah hujan sekitar 700-1.000 mm per tahun dengan kelembapan udara 75%.
Jika kondisi rumahmu sudah sesuai, baru kamu bisa mulai menyiapkan benih berupa biji.
Biji terbaik untuk budidaya harus diambil langsung dari buah labu berukuran besar.
Apabila sudah mendapatkannya, lakukan langkah berikut terhadap biji:
- Cuci biji di dalam wadah berisi air dengan campuran arang sekam halus.
- Buang biji yang mengapung, kamu hanya perlu menggunakan biji yang tenggelam.
- Keringkan biji selama 2 hari di bawah sinar matahari.
- Masukkan biji ke wadah kedap suara dan biarkan selama 1-3 bulan.
2. Persiapkan Media Tanam Labu
Media yang baik untuk pertumbuhan labu kuning adalah tanah aluvial berhumus, tanah andosol, tanah merah, tanah gembur kering bekas rawa, atau grumusol.
Selain itu, tanah harus memiliki derajat keasaman pH antara 5,0 sampai 6,5.
Apabila sudah menentukan tanah yang akan digunakan, campurkan dengan pupuk dasar sekitar 1-2 minggu sebelum penanaman.
Selang dua minggu, masukkan tanah ke dalam pot berdiameter minimal 40 cm.
3. Penanaman Bibit Labu Kuning
Sebelum melakukan penanaman, ambil biji di wadah kedap suara dan letakkan di atas kapas basah.
Kemudian simpan di tempat teduh selama 3 hari hingga kecambah mulai muncul.
Apabila kecambah sudah keluar, baru kamu bisa memasukkannya ke lubang tanam di tengah pot.
Simpan biji di kedalaman 0,5-2 cm agar pertumbuhannya lebih cepat.
Jangan lupa, pasang teralis pada pot tanaman sebagai sarana rambat sulur labu.
Setelah kurang lebih 7 hari, kecambah akan tumbuh lebih tinggi dan stabil.
4. Perawatan Rutin Tanaman
Seperti tanaman pada umumnya, yang perlu kamu lakukan adalah menyiram, memberi pupuk susulan, dan menyiangi tanaman.
Namun untuk tanaman rambat, ada tugas khusus yang harus kamu lakukan, Sahabat 99.
Kamu harus rutin memindahkan arah tumbuh sulur tanaman agar tidak merambat ke mana-mana.
Salah satu cara termudah adalah mengikat sulur pada teralis yang sudah tersedia selama pertumbuhannya.
Sebagai catatan tambahan, pemupukan susulan perlu dilakukan setiap satu minggu sekali, ya.
5. Masa Panen Labu Kuning
Labu kuning membutuhkan waktu sekitar 60 hari hingga berbuah untuk pertama kalinya.
Sementara buahnya membutuhkan waktu sekitar 20-25 hari sampai matang dan siap panen.
Namun agar lebih yakin, berikut ciri-ciri buah labu kuning yang sudah siap panen:
- Berwarna cerah
- Berkulit keras
- Batangnya mengering
Untuk memanennya, gunakan gunting tanaman atau pisau agar tidak merusak batang, Sahabat 99.
Kemudian letakkan buah hasil panen di tempat yang kering dan jauh dari sinar matahari agar tidak cepat membusuk.
Kamu bisa menggunakannya untuk membuat lauk, kue, camilan kering, dan lainnya.
***
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99.
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan properti idamanmu.
Ada beragam pilihan properti menarik, seperti kawasan Metland Puri.
