Berita Ragam

7 Cara Membersihkan Cumi agar Gak Bau Amis dan Rasanya Enak. Gampang Banget!

2 menit

Gimana sih cara membersihkan cumi agar tidak bau amis dan bebas tinta hitam? Yuk lihat penjelasannya di sini!

Cumi merupakan salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi banyak orang.

Bahkan banyak sekali bisnis kuliner yang ada saat ini menjadikan cumi-cumi sebagai bahan utama dalam bisnis mereka.

Tapi tahu gak sih kalau cumi itu memiliki banyak bakteri dan apabila salah dalam pengolahannya dapat berbahaya untuk dikonsumsi.

Namun jangan khawatir, kali ini 99.co Indonesia telah menghimpun informasi cara membersihkan cumi agar tidak bau amis!

Melansir dari berbagai sumber, yuk simak uraiannya di bawah ini!

7 Cara Membersihkan Cumi

1. Memotong Kepala Cumi

cara membersihkan cumi

sumber: review.bukalapak.com

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan cumi adalah membuang bagian kepala pada tubuhnya.

Untuk melakukannya, kamu bisa memegang bagian ekor dan badannya, kemudian tarik dengan pelan-pelan.

Perlu diingat, jangan sampai menariknya dengan berlebihan ya karena kepala cumi itu gampang pecah.

Cukup lakukan dengan hati-hati saja dan jangan sampai kantung tinta di dalam tubuh cumi tertekan tanpa sengaja hingga pecah.

2. Membuang Tinta

Cara membersihkan cumi selanjutnya adalah membuang tinta yang berada di bawah rahang seafood yang satu ini.

Sama seperti memisahkan kepala. membersihkan tinta cumi juga harus dilakukan secara hati-hati.

Pasalnya, kantung tinta itu mudah pecah, Sahabat 99.

Adapun cara melakukannya, tarik perlahan kantung tinta dalam tubuh cumi dan membuangnya.

Kemudian, bagaimana jika kantung tersebut tanpa sengaja terpecah?

Kamu hanya perlu membersihkannya dengan air mengalir di bawah keran.

Lalu, bersihkan cumi dari tinta hingga bersih.

3. Memotong Tentakel

Jika Sahabat 99 hanya ingin mengolah bagian badan cumi saja, kamu bisa membuang bagian tentakelnya ya, Sahabat 99.

Untuk memotong tentakelnya cukup mudah.

Kamu dapat memotongnya menggunakan pisau dan potong lurus ke bawah.



4. Membuang Tulang Rawan dari Tubuh

membuang tulang cumi

sumber: kabarjoglosemar.pikiran-rakyat.com

Selanjutnya, kamu perlu melepaskan bagian tulang rawan pada tubuh cumi.

Perlu diketahui, tulang rawan cumi itu memiliki bentuk yang tipis dan transparan, seperti pecahan kaca.

Untuk membuangnya, kamu bisa menarik tulang rawan menggunakan jari secara perlahan.

5. Membuang Gigi Cumi

Sebenarnya, bagian gigi cumi itu bisa dikonsumsi.

Namun, bagi kebanyakan orang, mereka lebih memilih untuk membuangnya.

Cara membuangnya, cukup tekan gigi cumi secara memutar perlahan, kemudian lepaskan.

6. Mencuci Cumi dengan Air Mengalir

Kemudian, bersihkan kembali tubuh cumi hingga bersih di bawah air mengalir.

Jika masih tersisa tinta yang menempel, bersihkanlah hanya dengan menggunakan jari.

7. Balurkan Lemon

cara membersihkan cumi

sumber: palembang.tribunnews.com

Aroma cumi yang amis memang sangat mengganggu.

Dengan begitu, menghilangkan bau amis perlu banget untuk dilakukan.

Kamu bisa menghilangkan bau amis dengan membaluri cumi menggunakan perasan air lemon, jeruk nipis, hingga cuka.

Cara melakukannya, larutkan cairan tersebut pada cumi, kemudian diamkan dalam beberapa menit dan bilas dengan air mengalir.

Selain menggunakan bahan tersebut, kamu juga bisa menggunakan asam jawa dan garam, lo.

Caranya cukup dengan mencampurkan keduanya, kemudian aduk hingga merata.

Setelah itu, lumuri cumi dengan asam jawa yang telah tercampur dengan garam sambil diremas-remas hingga merata.

Biarkan selama selama beberapa menit, kemudian bilas kembali dengan air hingga bersih dan tiriskan.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Apakah kamu sedang mencari rumah dijual di Bandung Kota?

Yuk, cek saja pilihan menariknya lewat 99.co/id!




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.

Related Posts