Investasi reksa dana dapat dilakukan dengan modal kecil per bulannya. Kamu termasuk pemula yang ingin belajar bagaimana cara investasi reksadana? Pelajari di sini, yuk.
Reksa dana adalah wadah atau jenis produk untuk mengumpulkan uang investasi dari sejumlah investor dan dikelola secara profesional sehingga menjadi satu produk investasi.
Dana ini dikumpulkan kepada Manajer Investasi lalu diinvestasikan ke berbagai instrumen guna mencapai tujuan investasi.
Mengingat bahwa reksadana merupakan gabungan dana dari banyak investor yang diurus berbarengan dalam portofolio investasi, maka harus ada manajer yang mengaturnya.
Manajer investasi-lah yang akan menentukan pembelian dan penjualan investasi.
Untuk memulai investasi reksa dana kamu harus mengawali dengan biaya yang cukup terjangkau mulai dari Rp100 ribuan.
Tertarik untuk investasi reksa dana?
Berikut cara mudah untuk pemula melakukan investasi reksadana.
5 Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
1. Mau Strategi Aktif atau Pasif ?
Cara investasi reksadana yang pertama yaitu, memilih strategi investasi reksadana.
Ada 2 strategi yang dapat kamu pilih yaitu, strategi aktif dan pasif.
Jika kamu memiliki strategi aktif maka akan diatur oleh manajer investasi dengan cara yang lebih agresif.
Manajer investasi kamu akan melakukan riset dan membeli investasi dengan tujuan menghasilkan return tinggi di atas tingkat pasar.
Namun, strategi aktif memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan pasif karena memerlukan usaha lebih dari seorang manajer profesional.
Sedangkan investasi reksa dana pasif memiliki pendekatan yang lebih mengikuti pergerakan pasar.
Return yang dihasilkan pun mengikuti pasar/indeks dan tidak berusaha untuk menghasilkan nilai di atasnya.
Baca Juga:
Jangan Panik! Begini Langkah Antisipasi dan 5 Solusi Jika Investasi Gagal
2. Cara Investasi Reksadana dengan Memilih Jenisnya
Terdapat empat jenis reksa dana yang bisa menjadi pilihan investasi, yakni:
- Reksa Dana Pasar Uang
Di mana seluruh uang ditempatkan di deposito, di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan juga di obligasi.
Jatuh tempo reksa dana pasar uang ini kurang dari satu tahun.
Jenis reksa dana ini juga cenderung lebih aman.
Namun, kembali lagi, karena resiko kecil maka keuntungannya pun juga relatif lebih kecil.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap
Di mana dana dialokasikan ke obligasi minimal 80%.
Keuntungan yang diperoleh pun lebih tinggi dan bisa mencapai lebih dari 10% per tahunnya.
- Reksa Dana Campuran
Sesuai namanya maka reksadana ini menggunakan berbagai peraturan dari jenis-jenis sebelumnya.
Sangat berisiko namun jika berhasil maka reksadana akan menghasilkan keuntungan yang tinggi dan juga mengaggumkan.
Tentunya meskipun menghasilkan dalam jumlah sedikit atau banyak, kamu yang masih pemula harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dan melakukan reksadana agar tidak merugi.
- Reksa Dana Proteksi
Reksa dana ini menempatkan sebagian dana dalam instrumen obligasi yang bisa memberikan perlindungan sesuai namanya.
Artinya reksa dana ini memiliki risiko yang lebih rendah dibanding reksa dana saham dan campuran.
- Reksa Dana Index
Di mana jenis ini mirip dengan saham karena instrumen ini bisa diperjual-belikan di bursa yang disebut ITF (Exchange Traded Fund) dan harganya bisa berfluktuatif seperti saham.
Namun, reksa dana ini biasanya berisi index tertentu yang dikelol secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa kecuali ada yang berlanggaran baru atau penebusan.
3. Pilih Reksa Dana yang Akan Dibeli
Jika kamu sudah mengetahui semua jenis reksa dana sebaiknya pilih satu yang akan digunakan.
Cara investasi semua reksa dana harus mempertimbangkan mengenai jangka waktu, kepentingan dan risiko yang dihadapi.
Alternatif lain untuk mendapatkan informasi suatu produk reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.
Dokumen ini umumnya diterbitkan setiap bulan sekali oleh Manajer Investasi (MI).
Pelajari tata cara investasi pada reksa dana tersebut, termasuk biaya-biaya transaksinya bila ada
Kemudian, pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan ekonomi kamu.
4. Hitung Anggaran
Selanjutnya, satu hal yang mesti kamu perhatikan dengan seksama dalam mempelajari cara investasi reksadana yaitu, menghitung anggaran biaya.
Anggaran ini mesti disesuaikan dengan berbagai biaya yang dapat dikenakan oleh penyedia reksa dana.
Dalam mengumpulkan dana untuk investasi, kamu mesti bersabar.
Aturan sederhananya, kamu mesti rela menitipkan uang dalam waktu yang lama untuk mendapatkan return yang tinggi.
Penyedia reksa dana memiliki batasan minimum bagi investor untuk membuka akun dan mulai berinvestasi.
Harga minimumnya ini berbeda-beda tergantung penyedia jasanya.
Baca Juga:
Daftar Group Whatsapp Investasi, Investor, dan Trade Saham | Dilengkapi Tips Sukses
5. Buat Portofolio
Setelah kamu menentukan produk reksa dana yang ingin dibeli serta sudah menghitung anggarannya kini lanjut bagaimana cara mengelola investasi reksadana milikmu.
Salah satu cara terbaik yang dapat kamu terapkan adalah terus menyeimbangkan kembali portofolio milikmu setahun sekali.
Hal ini bertujuan untuk tetap menyelaraskannya dengan konsep diversifikasi.
Sebagai contohnya, jika sebagian investasi kamu menghasilkan pendapatan yang tinggi, kamu dapat menjual sebagian porsi pendapatannya dan menginvestasikannya pada yang lain untuk tetap seimbang.
Ini menjadi pilihan yang aman.
***
Bagaimana tips investasi reksa dana di atas?
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu,ya!
Yuk, simak tips dan artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Dapatkan pula properti yang sedang kamu cari hanya di 99.co/id.