Tips & Trik

Bisa Jadi Peluang Usaha, Begini Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah

4 menit

Ingin memulai bisnis di rumah tapi kok wacana terus, ya? Nah, coba deh kamu memulai dengan usaha budidaya jamur. Berikut cara budidaya jamur tiram di rumah.

Zaman sekarang, uang dari penghasilan utama saja tidak terlalu cukup untuk kehidupan sehari-hari.

Kalau kamu menginginkan adanya uang sisa dari penghasilan utama, sepertinya mencari bisnis tambahan sangat diperlukan untukmu.

Siapa tahu ini bisa jadi sumber penghasilam utama kamu kalau sudah berkembang nanti.

Seperti berbisnis budidaya jamur.

Daerah yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia bisa jadi peluang usaha jamur tiram yang bagus.

Jenis budidaya jamur yang bisa kamu gunakan antara lain, jamur tiram yang dikenal dengan nama latin Pleurotus Ostreatus.

Keberadaan jamur tiram ini tinggi peminatnya, lho.

Jamur tiram banyak disukai masyarakat karena rasanya yang enak dan bisa digunakan untuk variasi masakan.

Seperti apa cara budidaya jamur tiram?

Berikut ini step by stepnya ya, Sahabat 99!

Cara Budidaya Jamur Tiram Sederhana

1. Memilih Bibit Jamur Tiram yang Baik

cara budidaya jamur tiram

Padanan istilah bibit, bebet, bobot itu bukanlah cuma omongan belaka, Sahabat 99!

Cara budidaya jamur tiram yang paling pertama adalah soal pemilihan bibit.

Kalau kita mau sukses dalam bisnis jamur tiram putih ini, pilihlah bibit yang terbaik.

Banyak orang gagal di bisnis ini karena tidak memperhatikan bibit jamur tiramnya.

Ada baiknya, kita membeli bibit terbaik ini dari petani jamur tiram yang sudah berpengalaman bertahun-tahun membudidayakannya.

2. Menyiapkan Kumbung

cara budidaya jamur tiram

Cara budidaya jamur tiram selanjutnya adalah mempersiapkan kumbung jamur.

Kumbung atau rumah jamur terbuat dari bambu atau kayu yang berguna sebagai tempat perawatan baglog dan menumbuhkan jamur.

Dinding kumbungnya bisa dibuat dari gedek atau papan serta atapnya bermaterial genteng atau sirap.

Rumah jamur dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat untuk menyusun baglog.

Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu dan diletakkan berjajar antara rak satu dengan yang lain.

Hanya saja dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat.

Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter.

Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog.

Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

3. Perhatikan Media Tanamnya

cara budidaya jamur tiram

Setelah kumbung siap, waktunya untuk membuat media tanam budidaya jamur tiram.

Tantangan tersulit dari cara budidaya jamur tiram selanjutnya yaitu, media tanamnya.

Yaitu, baglog.

Baglog ini terbuat dari bekatul, grajen (serbuk gergaji) dan kapur.

Campuran tiga bahan inilah yang nantinya bisa mengeluarkan jamur tiram.

Semua bahan ini harus diaduk rata dan ditambahkan air sekitar 60% dari berat media tersebut.

Lalu, jangan lupa tutup dengan terpal atau plastik.

4. Perhatikan Proses Fermentasinya

budidaya jamur

Cara budidaya jamur tiram di rumah selanjutnya adalah mencampur tiga bahan tadi.

Diamkan media itu tumbuh 5-10 hari agar proses pelapukan atau pengomposan pada material itu sempurna.

Pada proses ini, kita harus memastikan kalau udara di sekitar media tanam meningkat sampai 70 derajat celcius.

Kita juga harus melakukan proses pemerataan material tanah dengan cara membolak-balikkannya.

Kalau baglog sudah berwarna cokelat kehitaman, artinya media tanam sudah siap.

5. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram

Langkah selanjutnya cara budidaya jamur tiram adalah sterilisasi.

Kita membutuhkan beberapa drum untuk proses ini.

Drum pertama kita isi dengan air sekitar 30-50 cm dari dasar drum.

Lalu panaskan air dalam drum sampai mengeluarkan uap.

Kemudian tutup.

Drum juga harus dilubangi dan disambungkan dengan selang besar untuk dihubungkan dengan drum kedua.

Nantinya aliran uap akan masuk ke drum ke-dua dari bawah.

Kemudian bagian atas ditutup dengan pengencang dari besi yang diberi lubang untuk dihubungkan dengan drum ketiga.

Terus lalukan tersebut pada drum ketiga dan selanjutnya, ya.

Nantinya di drum terakhir harus ada plastik yang diikat dengan tali tambang.

Jangan memakai besi karena berpengaruh besar pada tekanan.



6. Inokulasi Baglog Jamur Tiram

Tahapan selanjutnya kita pindahkan baglog tersebut ke tempat inokulasi.

Biarkan selama 24 jam agar kembali ke suhu normal.

Pastikan sirkulasi udara di tempat tersebut berjalan dengan baik buat mencegah baglog tercemar bakteri.

Kita harus menyiapkan botol bibit F3, lalu semprot menggunakan alkohol.

Selanjutnya kita semprot botol dengan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, lalu matikan api tersebut.

Lalu kita buka kapas penyumbat botolnya, dan aduk dengan benda yang sudah disterilkan di atas api.

Tahapan terakhir inokulasi, kita pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog hingga sebatas leher, dan tutup kembali dengan kapas.

7. Cara Budidaya Jamur Tiram Tahap Inkubasi

budidaya jamur

Pada tahap inkubasi, jamur tiram harus disimpan pada ruangan dengan suhu 22-28 derajat celcius.

Tingkat kelembapan yang dibutuhkan yaitu 60-70%.

Masa inkubasi ini berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbuh dengan sempurna.

Baca Juga:

Dinding Rumah Anda Berjamur? Atasi dengan Cara Berikut!

8. Saatnya Memanen!

cara budidaya jamur tiram

Step terakhir, adalah panen jamur tiramnya!

Biasanya dalam waktu satu bulan jamur ini akan siap dipanen.

Jangan memanen jamur dengan tangan kosong karena bisa menyebabkan luka dan terjadi pembusukan pada jamur tersebut.

Lakukan proses panen hanya dengan pisau tajam.

Caranya, kita potong bagian pangkal batang, setelah itu langsung diletakkan ke dalam keranjang.

Kita juga enggak boleh membersihkan jamur di dalam ruangan pengembangbiakan.

Untuk pengemasan, masukkan jamur tiram tersebut ke dalam plastik transparan.

Jangan terlalu banyak udara yang dibuat pada plastik karena bisa menimbulkan gas di dalam plastitk.

Pastikan pintu kumbung tertutup rapat dan jangan biarkan cahaya masuk agar tempat jamur tumbuh tidak terganggu.

Keuntungan Budidaya Jamur Tiram di Rumah

cara budidaya jamur tiram

Agar usaha budidaya jamur tiram-mu tidak merugi di tengah jalan, berikut cara mengetahui keuntungan budidaya jamur tiram di rumah dilansir dari analisausaha.id.

Peluang usaha jamur tiram bisa membuat kamu untung lebih banyak setelah periode usaha selama 4 bulan.

Berikut gambaran modal usaha budidaya jamur tiram yang bisa dilakukan:

1. Modal Biaya Usaha Budidaya Jamur Tiram 

  • Pembelian baglog 5 kali panen sekitar = Rp3,5 ribu x 1000 buah = Rp3,5 juta.
  • Harga sewa lahan = Rp1 juta.
  • Total modal biaya usaha budidaya jamur tiram = Rp4,5 juta.

2. Modal Biaya Operasional 

  • Ongkos peralatan, air, listrik, dan lain-lain sekitar = Rp1 juta.
  • Biaya tambahan = Rp500 ribu
  • Total biaya produksi = Rp1,5 juta.

Potensi Keuntungan Budidaya Jamur Tiram

cara budidaya jamur tiram

Masih dilansir dari analisausaha.id, inilah target keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari perkiraan modal di atas:

  • Bila terjadi penyusutan 10%, berarti jika asalnya ada 1000 buah bisa menjadi 900 jamur tiram saja yang dipanen.
  • 1 baglog beratnya sekitar 1,7 kilogram = bisa menghasilkan 0,7 kg.
  • Jika ada 900 baglog x 0,7 kg = 630 kg jamur tirum
  • Maka, penghasilan yang didapatkan jika menjual 1 kg jamur tiram seharga Rp20 ribu…
  • Penghasilan = Rp20 ribu x 630 = Rp12,6 juta
  • Keuntungan bersih yang dihasilkan: Rp12,6 juta – Rp1,5 juta (biaya produksi) = Rp11,1 juta per bulan.

Sangat menantang sekali bukan!

Hasil keuntungan tersebut bisa menandakan bahwa modal investasi selama 1 tahun dan biaya produksi bisa kembali setelah periode usaha jamur tiram selama 4 bulan.

Baca Juga:

Budidaya Jamur Kuping di Halaman Rumah? Begini Caranya!

Mudah bukan?

Semoga artikel di atas bermanfaat bagi Sahabat 99!

Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya!




Follow Me:

Related Posts