Pernahkah bertanya pada diri sendiri, bagaimana cara buang sial menurut islam? Adakah jalan benar dan halal yang dapat kita lalui? Temui jawabannya di sini.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, arti kata sial adalah tidak mujur dan segala usahanya selalu tidak berhasil (seperti sukar mendapat rezeki, sukar mendapat jodoh).
Namun, kata sial ini juga bisa bermakna lain, seperti nasib buruk yang terus menerus mengintai.
Kata sial juga berkaitan dengan musibah.
Terkadang, orang-orang selalu menganggap diri mereka sial ketika terus-menerus dilanda musibah.
Lalu, adakah jalan dan cara buang sial menurut agama Islam?
Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Cara Buang Sial Menurut dalam Ajaran Islam
1. Berdoa
Pertama-tama, dalam agama islam tidak ada yang namanya sial.
Nasib buruk yang dialami manusia adalah bentuk ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
Dalam HR. Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.”
Doa yang kita panjatkan pada Allah SWT pasti terdengar, entah itu dikabulkan secara langsung atau tidak.
Allah SWT tidak akan menolak doa, jawaban ‘tidak’ dari Yang Maha Kuasa berarti ‘ada jalan yang lebih baik bagimu’.
Allah SWT juga tidak akan menguji di luar batas kemampuan umatnya seperti yang tercatat pada Surat Al-Baqarah, “Duhai Allah, jangan sekali-kali Engkau uji kami di luar batas kemampuan kami.”
2. Bersedekah
Sedekah adalah sebuah tindakan yang dimuliakan Allah SWT.
Tindakan mulia ini masuk ke dalam salah sunnah dengan jumlah pahala yang berlimpah.
Tidak hanya agama, sedekah merupakan wujud tenggang rasa sesama manusia demi kesejahteraan hidup.
Hadis Riwayat Thabrani dari Abdullah ib nu Mas’ud membahas sedekah sebagai cara buang sial.
Di dalamnya tercatat, “Sedekah itu benar-benar menolak bala.”
Dalam hadis yang sama juga menyatakan bahwa agama adalah amal, dan segala nikmat juga kelezatan beragama akan terasa apabila kita mengamalkannya.
3. Kesungguhan Takwa
Cara buang sial menurut agama Islam berikutnya adalah dengan kesungguhan takwa.
Dalam surat Al-Thalaq ayat 2 sampai 3, Nabi Muhammad bersabda…
“Siapa yang bertakwa maka Allah jadikan baginya jalan keluar. Dan Allah karunia kan rezeki dari arah tak terduga. Siapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah maka akan dicukupkan (nikmat dan kebutuhannya)”
Ini artinya, kesungguhan dan keseriusan takwa umat manusia akan mengantarnya pada jalan yang lurus dan penuh berkah.
Kesungguhan dan keseriusan takwa juga akan menjauhkannya dari peristiwa buruk dalam hidup.
4. Mendapatkan Ridho Orang Tua
Orang tua adalah sosok yang penting dalam kehidupan kita semua.
Setelah kita bertakwa dan mendapatkan ridho langit dari Allah SWT, saatnya kita mengumpulkan ridho dari bumi.
Ridho dan doa paling bermanfaat datang dari orang tua.
Doa dan restu mereka dapat mengantarkan kita kemana saja, dari tempat-tempat di bumi sampai di surga kelak.
Nasehat ini pernah dilontarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Ridho Allah ada pada ridho orang tua dan murka-Nya ada pada murka kedua orang tua.”
5. Berpikir Sukses, Bukan Gagal
Saat nasib buruk terus-menerus menimpa, sudah wajar bila seorang manusia merasa tidak berdaya dan susah berpikir positif.
Kadang, kita bahkan berfikir Tuhan tidak adil dan tidak sayang pada umatnya.
Kenyataannya tidak seperti itu.
Seperti pepatah mengatakan roda pasti berputar.
Kita tidak akan selamanya berada di bawah, ada masanya kita akan merasakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Saat “kesialan” menghantui, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu membimbingmu melalui segala macam rintangan dan cobaan.
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479)
Teruslah kejar impian dan kesuksesan yang hendak kamu capai, niscaya Allah SWT pun akan mengabulkan semua doamu di saat waktu yang tepat.
***
Semoga bermanfaat artikelnya ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di 99.co/id.