Gaya Hidup Kesehatan

Mengenal Sindrom Baby Blues pada Ibu Baru dan Bagaimana Cara untuk Mengatasinya

4 menit

Sindrom baby blues merupakan kondisi munculnya perasaan tidak bahagia, sedih berlebihan yang terjadi pada wanita setelah melahirkan. Apa penyebabnya? Kenali sindrom ini lebih dalam dan cara mengatasinya, yuk!

Baby blues syndrome atau sindrom baby blues merupakan istilah untuk perubahan suasana hati pada wanita yang terjadi pada pasca melahirkan.

Sindrom ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang mendadak.

Seperti merasa sangat bahagia, kemudian sangat sedih.

Bahkan hingga menangis tanpa alasan yang jelas, mudah tersinggung, resah, cemas dan merasa kesepian.

Secara umum, sindrom ini akan memburuk pada 3-4 hari setelah melahirkan.

Kondisi ini juga biasanya hanya terjadi pada 14 hari pertama.

Meski demikian, kondisi ini memerlukan perhatian dan tidak boleh dianggap sepele begitu saja.

Baca Juga:

13 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil Tanpa Obat. Mudah Dilakukan di Rumah!

Apa Penyebab Sindrom Baby Blues?

  1. Kelelahan Mengasuh Bayi Baru Lahir

baby blues sindrom

Usai proses persalinan yang melelahkan, para ibu akan dihadapkan dengan kenyataan harus mampu melatih bayi untuk bisa meminum ASI secara langsung.

Sementara itu, tidak semua bayi yang baru lahir bisa menyusui secara langsung.

Sebagian bayi bahkan mungkin sulit membuka mulutnya, sementara puting ibu masih kaku dan berukuran besar setelah melahirkan.

Proses adaptasi ini memang membutuhkan waktu dan kesabaran.

Sehingga membuat ibu kelelahan dan kurang beristirahat.

Tentu hal ini tidak mudah bagi ibu baru yang masih transisi dari fase kehamilan menjadi fase ibu baru atau ibu menyusui.

  1. Payudara Membengkak dan Sakit

Saat Asi mulai terproduksi, payudara ibu cepat membesar, membengkak dan terasa sakit.

Hal ini tentunya membuat ibu tidak merasa nyaman.

Ditambah lagi rasa lelah yang dirasakan saat harus merawat buah hati setiap harinya.

  1. Proses Adaptasi yang Melelahkan

ibu mengasuh bayi

Ibu dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan tanggung jawab baru sebagai orang tua.

Kondisi mental wanita yang berbeda-beda membuat beberapa ibu yang habis melahirkan merasa kewalahan.

Jika biasanya hanya mengurus diri dan suami, kini ada bayi yang membutuhkan perhatian dan perawatan ibu.

Tidak semua wanita mampu melalui proses adaptasi ini dengan mudah.

  1. Perubahan Drastis pada Tubuh

Ibu hamil biasanya sangat menjaga pola maka, sedangkan setelah melahirkan, cukup jarang ibu yang menjaga pola dan porsi makan.

Banyak yang berpikir kalau ibu menyusui hanya perlu banyak makan dan makan apa saja agar ASI lancar.

Padahal pola makan seperti ini dapat membuat ibu jadi gemuk saat sedang menyusui.

Belum lagi saat ibu mendapatkan pertanyaan dari kerabat yang berkunjung mengenai kondisi tubuhnya yang berubah.

Kalimat-kalimat yang tidak mengenakan tersebut dapat membuat ibu merasa tertekan dan menyalahkan diri atau bahkan bayi.

  1. Kadar Hormon Menurun

Saat sedang hamil, wanita akan mengalami kenaikan jumlah hormon, begitu pula pasca melahirkan.

Ibu yang kehilangan kadar hormon setelah melahirkan dapat mempengaruhi keadaan tubuh dan sensitifitasnya.

Hal ini dapat mempengaruhi seorang ibu untuk mengalami sindrom baby blues setelah persalinan.

Bagaimana Cara Mengatasi Sindrom Baby Blues?

Masalah psikologis yang satu ini memang tidak selalu memerlukan perawatan dari penyedia layanan kesehatan.

Bergabung dengan kelompok pendukung ibu baru atau berbicara dengan para ibu lain biasanya dapat membantu untuk merasa lebih baik.

Meski hal ini adalah kondisi yang wajar, namun sindrom baby blues dapat menjadi masalah serius jika tidak segera diatasi.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

  1. Ceritakan Masalah & Perasaan yang Dirasakan

Ceritakan apa yang dirasakan pasca melahirkan adalah hal yang cukup membantu.

Anda juga bisa konsultasikan pada dokter atau psikolog.

Profesional kesehatan dapat mendeteksi tanda-tanda depresi dan baby blues yang bahkan mungkin tidak Anda sadari.

Dengan begitu, mereka dapat membantu mengendalikan gejalanya sebelum kondisi ini semakin parah.



Selain itu Anda juga dapat menceritakan perasaan pada suami, orang tua atau sahabat yang Anda percaya mengenai perasaan yang sedang dialami.

  1. Hindari Sindrom Baby Blues dengan Lepaskan Stres

bebas stres mengurus anak

happy mother’s day! child son congratulates mother on holiday and gives flowers

Ibu baru setidaknya harus menyisihkan waktunya sekitar 15 menit dalam sehari untuk melepas stres.

Menyisihkan waktu untuk diri sendiri dapat memberikan rileksasi pada tubuh.

Hal tersebut dipaparkan oleh Diane Sanford, Ph.D., penulis Postpartum Survival Guide, dalam laman Parents.

Jadi, usahakan meluangkan waktu untuk diri sendiri secara rutin selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Ada berbagai kegiatan me time yang bisa dipilih, seperti meditasi, percantik diri, menonton film, membaca dan lainnya.

Sehingga, Anda dapat menemukan sedikit kelegaan hati dan selalu merasa bahagia karena kesenangan diri Anda pun terpenuhi.

  1. Istirahat yang Cukup Agar Terhindar dari Sindrom Baby Blues

Banyak ibu yang menggunakan waktunya saat anak tertidur dengan beres-beres rumah, berbelanja atau melakukan pekerjaan rumah lainnya.

Memang tidak ada yang salah dengan hal tersebut, tapi jika Anda merasa sangat lelah, sebaiknya istirahat.

Anda bisa tidur bersama bayi sehingga mendapatkan kesempatan untuk istirahat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Michael O’Hara, Ph.D., dari University of Iowa, mengungkapkan kalau ibu yang menggunakan waktu tidur bayi dengan ikut tidur cenderung merasa lebih santai dan kebal terhadap tekanan.

Jangan sungkan untuk meminta bantuan orang lain jika Anda membutuhkan istirahat.

Anda bisa meminta bantuan dari suami, ibu, atau menyewa asisten rumah tangga untuk mengurusi pekerjaan rumah atau merawat bayi.

Sehingga, selain tenaga Anda tak terkuras habis-habisan, Anda juga bisa terhindar dari stres.

  1. Perbanyak Asupan Omega-3

Sejumlah penelitian telah membuktikan kalau konsumsi asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) dapat menekan risiko kelahiran bayi prematur.

Selain itu, hal ini juga dapat mencegah terjadinya baby blues pada ibu baru.

Pasalnya, omega-3 merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh.

Wanita yang mengonsumsi cukup ikan beromega-3 tinggi selama kehamilan cenderung lebih kebal terhadap depresi postapartum.

  1. Menyantap Makanan Kesukaan

menyantap makanan kesukaan

Tidak ada salahnya  menyenangkan diri sendiri dengan menyantap makanan favorit Anda.

Apalagi saat Anda merasa stres, lelah atau sedih.

Menyantap makanan yang Anda sukai dapat mengembalikan energi yang terkuras setelah seharian beraktivitas.

Sehingga, Anda dapat merasa lebih baik dan dapat merawat bayi dengan semangat dan penuh cinta.

Baca Juga:

12 Arti Mimpi Gendong Bayi | Benarkah Menandakan Datangnya Rezeki dan Hal Baik?

  1. Hindari SIndrom Baby Blues dengan Keluar Rumah

Di rumah berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan tentunya membosankan.

Untuk mendapatkan perasaan yang menyenangkan, Anda bisa sesekali jalan-jalan keluar rumah, seperti ke taman, ke supermarket atau ke salon untuk memanjakan diri.

Jika tubuh Anda masih belum kuat untuk pergi jauh, Anda bisa ke teras atau balkon di rumah sambil berjemur, mendengarkan lagu kesukaan dan menikmati secangkir teh.

Lakukan hal ini secara rutin agar perasaan Anda lebih tenang dan bahagia.

***

Semoga informasi ini bermanfaat ya untuk Sahabat 99!

Jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Ingin miliki perumahan masa depan di Bali, Jakarta, Surabaya atau kota lainnya?

Pastikan hanya mencari di situs properti 99.co/id.




Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts