Punya rencana untuk memanfaatkan lahan di belakang rumah untuk budidaya belut?
Nah, untungnya kali ini Blog 99.co Indonesia akan membahas topik budidaya tersebut.
Cara budidaya yang satu ini tidak menggunakan kolam atau drum seperti kebanyakan, namun prosesnya cukup mudah untuk dilakukan pemula.
Salah satu kelemahan dari metode yang satu ini hanyalah persiapan makanan yang lebih banyak karena belut hanya mendapat makanan dari pakan tersebut.
Namun, kelemahan tersebut juga bisa menjadi kelebihan karena belut lebih bisa dikontrol ketika terkena penyakit dan turunnya angka kanibalisme.
Seperti dilansir dari infoagribisnis.com, langsung saja yuk disimak ulasan lengkapnya!
Langkah-langkah Budidaya Belut tanpa Lumpur
1. Persiapan Air dan Tempat Budidaya
Siapkanlah sebuah kolam yang dibeton sekelilingnya karena hewan ini suka sekali menggali dan jaring sesuai dengan luas kolam yang dibuat.
Selain itu, siapkan air bersih yang jernih dan tidak mengandung zat kimia dengan suhu 26-28 derajat Celsius.
Hindari penggunaan air PDAM karena kandungan kaporitnya yang tinggi, air sumur yang minim kandungan oksigen, dan air limbah.
Intinya, siapkan air yang kaya oksigen, terutama untuk bibit belut yang masih kecil.
2. Pemilihan Bibit dan Cara Menebarkannya
Setelah tempatnya disiapkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyiapkan bibit yang akan digunakan.
Berikut adalah ciri-ciri bibit baik yang harus diperhatikan:
- tidak terluka atau cacat
- berukuran 10-12 cm
- lincah
- tidak terlihat pucat
- mengeras ketika dipegang
Setelah kamu menemukan bibit dengan kriteria di atas, selanjutnya kamu harus menebar benihnya.
Karena budidaya ini tidak dilakukan dengan lumpur, maka kamu bisa menebar lebih banyak bibit.
Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk kolam berukuran 1×1 meter adalah 30 kg.
3. Pemberian Pakan
Pakan yang harus diberikan haruslah pas, tidak terlalu banyak atau sedikit.
Jika terlalu banyak, maka air akan cepat kotor sehingga belut akan mudah sakit dan kemudian mati.
Jika sebaliknya, bisa-bisa sifat kanibal belut akan muncul sehingga mereka akan memakan satu sama lain.
Sebagai catatan, selama belut masih memakan pakan yang kamu berikan, jangan mengganti pakan dengan yang lain.
Berikut adalah jenis pakan yang disukai belut:
- cacing merah
- ikan cere
- anakan ikan mas
- kecebong
- keong sawah
- ulat Hongkong
4. Proses Perawatan
Kualitas air adalah hal yang mesti diperhatikan ketika melakukan budidaya belut.
Selain itu, kamu juga harus memberi makan secara teratur dan segera menangani belut yang terlihat sakit.
Ciri-ciri belut yang berpenyakit adalah sebagai berikut:
- terus bergerak pada siang hari
- selalu naik ke permukaan
- saling serang satu sama lain
Adapun, belut merupakan mahluk hidup yang mengeluarkan lendir pada tubuhnya sebagai mekanisme pertahanan diri.
Lendir tersebut ternyata bisa memengaruhi pH air jika diproduksi terlalu banyak.
Untuk itu, selalu pastikan untuk mengganti atau mensirkulasi air ketika keasaman maksimal melebih 7 (batas keasaman).
5. Panen
Proses panen belut ternyata relatif sangat mudah untuk dilakukan karena kamu tinggal mengangkat jaring yang sudah disiapkan sebelumnya.
Jika kamu tidak menggunakan jaring, cukup kuras saja kolam tersebut.
Sebelum panen, pastikan kamu sudah menyiapkan wadah untuk menyimpan belut-belut tersebut.
***
Itulah cara budidaya belut tanpa drum yang bisa dicoba di rumah.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi dan artikel menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa, penuhi segala kebutuhan propertimu dengan mengunjungi 99.co/id!