PT Jaya Real Property, Tbk (PT JRP), salah satu pengembang besar dan terkemuka yang memiliki variasi portofolio residensial dan komersial menengah atas di Indonesia, secara resmi melakukan topping off Breeze Tower di kawasan mixed-use Bintaro Plaza Residences (BPR), pada Rabu, 31 Januari 2018 di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Berkaca dari kesuksesan tower pertama BPR dengan Return of Investment (ROI) hingga 42% dan rental rate 10% membuktikan bahwa BPR adalah produk investasi bernilai tinggi. Tower kedua BPR, Breeze tower, memiliki total jumlah 930 unit yang terbagi menjadi 3 tipe unit : 550 unit tipe studio (mulai 23.40 nett), 290 unit tipe 1BR (mulai 26.91 nett), dan 90 unit tipe 2BR (mulai 43.42 nett) yang dibanderol mulai dari Rp. 502 juta include PPN (semi furnished).
Dengan investasi yang kecil dan potensi ROI yang tinggi membuat unit studio banyak diminati konsumen. “Masyarakat yang membeli tipe studio lebih banyak menyewakan unitnya, namun berbeda dengan masyarakat yang membeli tipe 2BR umumnya end user,” jelas Dimas Prasasto, Manajer Pemasaran BPR. Hingga saat ini, pembeli Breeze Tower didominasi oleh eksekutif muda yang biasa bertransportasi menggunakan moda transportasi publik dan masyarakat yang suka menghuni di kawasan yang lengkap dengan fasilitas.
Sejak dipasarkan tahun 2015 lalu Breeze tower sudah terjual 80 persen dan direncanakan serah terima pada Februari 2019. “Pembeli Breeze tower didominasi oleh range usia 30-40 tahun dan berdomisili di Jabodetabek,” tambah Dimas. Faktanya, konsumen Breeze Tower didominasi dengan masyarakat yang sudah membeli di tower pertama Altiz dan membeli lagi di tower kedua ini.
Tower hasil rancangan MKPL Architects, sebuah firmasi arsitektur dari Singapura, ini menawarkan berbagai fasilitas seperti Smart card, CCTV, 7 lift pengunjung dan 2 lift servis, dan lahan parkir di dalam kawasan BPR.
Dikembangkan di lahan seluas 29 hektare, Breeze Tower mengusung konsep Transit Oriented Development yang mendekatkan hunian dengan stasiun kereta dan menyediakan akses transportasi publik. Terletak di selatan kota Jakarta, tepatnya di jantung Bintaro Jaya menyebabkan BPR dilengkapi dengan infrastruktur yang berkembang dengan baik, diantaranya adalah jalan tol, feeder bus trans bintaro dan in-trans bintaro, stasiun kereta api, dan transportasi pendukung lainnya.
“Breeze tower ini dibangun dekat dengan berbagai fasilitas, seperti stasiun kereta Pondok Ranji yang berjarak hanya sekitar 300 meter dari BPR. Kami menyebutnya walking distance karena ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 6 menit,” pungkas Dimas.