BLT subsidi pekerja yang berjalan di tahun 2020 ternyata tidak dialokasikan di APBN 2021. Sebagai penggantinya, pemerintah membuat program baru untuk membantu pekerja di masa pandemi.
Dilansir dari tribunnews.com, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai keberlanjutan BLT atau bantuan ini.
BLT subsidi pekerja atau BLT BPJS ini merupakan program dari pemerintah untuk karyawan yang mengalami kesulitan keuangan di masa pandemi.
Di tahun 2020, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan yang ditransfer langsung pada rekening pekerja dengan penghasilan di bawah Rp5 juta.
Namun, Ida Fauziyah mengatakan bahwa dana untuk BLT ini tidak termasuk pada APBN 2021 dan pemerintah membuat program baru sebagai penggantinya.
BLT Subsidi Pekerja Tidak Termasuk dalam APBN 2021
Belum ada berita tetap mengenai dilanjut atau tidaknya bantuan ini karena Menaker sendiri belum menerima perintah untuk menyalurkan subsidi kembali.
“Untuk APBN tahun 2021, kami memang belum menerima perintah untuk menyalurkan kembali program bantuan subsidi upah. Saya kira, dari kami punya evaluasi dan evaluasi akan kami berikan dan koordinasikan oleh Pak Menko Perekonomian,” ujar Ida.
Hal ini dikarenakan oleh perekonomian Indonesia yang belum normal kembali, sehingga pemerintah kesulitan untuk menganggarkan bantuan ini.
Ida juga menambahkan bahwa bantuan BLT subsidi pekerja ini akan kembali dilanjutkan apabila perekonomian Indonesia sudah stabil.
Pengganti Bantuan Upah Pekerja Bukan Uang
Meski diberhentikan, pemerintah tetap berupaya untuk memberikan bantuan pada pekerja melalui beragam program.
Salah satu program penggantinya adalah program buatan Kemnaker yang berusaha untuk mempersiapkan SDM yang lebih unggul.
Kemnaker melakukan kolaborasi dan membuat MoU dengan Ditjen Binalattas, BBPLK Medan, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia untuk melatih para pekerja.
Kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi, pemagangan, dan penempatan kerja bagi pekerja dan calon pekerja.
Keuntungan lain dari program ini juga adalah adanya peningkatan produktivitas untuk perusahaan karena keahlian pekerja yang semakin meningkat.
Pemerintah beranggapan jika hal ini akan menghasilkan multiplier effect yang dapat berdampak positif di masa depan.
Di sisi lain, perwakilan buruh merasa diberhentikannya program bantuan oleh pemerintah cukup mengecewakan.
Hal tersebut karena masih banyak pekerja, terutama mereka yang dirumahkan, yang dirugikan karena hilangnya bantuan dari pemerintah.
“Menurut saya saat ini BSU perlu diadakan lagi dan memang (bantuan) ini yang nanti mendongkrak perekonomian lagi. Karena BSU kan ditunjukan menaikan daya beli masyarakat, bisa membuat pertumbuhan ekonomi yang negatif menjadi positif,” ucap Sekjen Organisasi Pekerja Buruh Seluruh Indonesia, Timboel Siregar.
***
Itulah berita lengkap mengenai diberhentikannya BLT subsidi pekerja di tahun 2021.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu.
Kamu sedang mencari rumah di Tangerang?
Bisa jadi Kingland Avenue adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!