Berita Berita Properti

Adu Keunggulan dan Kekurangan Besi Hollow vs Baja Ringan. Salah Satunya Tahan terhadap Api!

3 menit

Dari pilihan besi hollow vs baja ringan, material atap mana yang paling baik diaplikasikan di rumah, ya? Yuk, ketahui perbandingannya di sini!

Tak dipungkiri, saat ini, dunia konstruksi terus mengalami perkembangan yang signifikan.

Kalau dulu, material kayu kerap menjadi material utama dalam bangunan, kini, keberadaannya sudah mulai tergeser dengan bahan metal atau logam.

Adapun material yang terbuat dari metal tersebut adalah baja ringan dan besi hollow.

Sebenarnya, material mana sih yang paling baik digunakan sebagai rangka atap? Apakah baja ringan atau besi hollow?

Untuk mengetahui jawabannya, kamu bisa lo simak perbandingan besi hollow vs baja ringan pada uraian di bawah ini!

Kelebihan dan Kekurangan Besi Hollow

besi hollow

sumber: indiamart.com

Kelebihan Hollow

1. Material Antirayap

Kelebihan besi hollow yang pertama adalah tidak akan mudah rapuh karena materialnya memiliki ketahanan kuat.

Besi Hollow ini juga dikenal antirayap sehingga bisa bertahan lebih lama.

Dengan begitu, tak heran bila rangka atap ini lebih banyak dipilih untuk digunakan dalam konstruksi bangunan

2. Tahan terhadap Api

Besi jenis hollow juga tidak mudah terbakar sehingga bisa menimbulkan rasa aman bagi para penghuni.

Kemudian, besi hollow lebih mudah untuk dipasang dan dikonstruksikan sehingga menghemat biaya dan waktu dalam pelaksanaan pembangunan rumah.

Para tukang tentunya tidak akan mengalami kesulitan saat melakukan pemasangan material ini.

Kekurangan Besi Hollow

ukuran rangka plafon hollow yang kuat

sumber: hargatokobesi.com

1. Struktur Material Tidak Solid

Kelemahan besi hollow adalah memiliki struktur bahan yang tidak solid sehingga membuatnya sulit menahan beban.

Namun, bila kamu tetap ingin menggunakannya, Sahabat 99 bisa menggunakan besi dengan ukuran yang lebih besar dan tebal.

2. Perlu Pengaplikasian Cat Berulang Kali

Besi hollow cenderung mudah mengalami korosi, sehingga butuh penambahan aplikasi cat antikarat dan pengecatan akhir.

Dengan keadaan tersebut, kamu pun harus mengeluarkan bujet yang lebih.



Kelebihan dan Kekurangan Baja Ringan

struktur bangunan dari baja

1. Punya Daya Tahan yang Kuat

Salah satu keunggulan konstruksi baja ringan adalah punya daya tahan yang kuat.

Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir dengan serangan rayap yang kerap ada di atap rumah.

Selain itu, pemeliharaan dan perawatan dari material konstruksi baja ringan juga sangat mudah dan hemat jika dibandingkan konstruksi lainnya.

2. Antikarat

Walau terbuat dari material metal, konstruksi baja ringan memiliki daya tahan mumpuni terhadap karat, lo.

Faktor ini membuat konstruksi baja ringan masih bisa digunakan kembali atau didaur ulang saat sudah tak terpakai lagi.

Kekurangan Baja Ringan

baja ringan

1. Salah Perhitungan Bisa Berakibat Fatal

Selain memiliki kelebihan, material baja ringan juga memiliki kekurangan, yaitu strukturnya mirip seperti jaringan.

Maka dari itu, apabila kamu melakukan salah perhitungan pada proses pembangunan, atap jadi tidak memenuhi syarat keamanan yang baik dan dapat menyebabkan kegagalan struktur secara menyeluruh.

2. Mudah Terbawa Angin

Konstruksi untuk atap baja ringan juga memiliki kekurangan lain yang cukup mengkhawatirkan, yakni sangat rentan diterapkan pada bangunan di wilayah berangin.

Pasalnya, baja ringan akan mudah terlepas oleh angin yang kencang.

Hal ini disebabkan oleh sambungan baja ringan yang hanya menggunakan sistem baut.

Maka dari itu, apabila rangka baja ringan digoyangkan dengan angin keras, sambungan ini akan mengendur secara perlahan dan bergerak-gerak.

***

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari rumah di Bekasi? Bisa jadi Transpark Juanda adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts