Soekarno komunis? siapa sangka, ternyata isu yang telah ada sejak tahun 65 silam ini masih dipercaya sejumlah kalangan hingga kini. Seperti apa faktanya? Cek selengkapnya yuk!
Isu bahwa Bung Karno adalah seorang komunis kembali mencuat beberapa waktu silam seiring dengan munculnya isu kebangkitan PKI di Indonesia.
Di balik kiprahnya yang menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia sekaligus salah satu bapak bangsa, masih banyak yang menyangsikan nasionalismenya.
Salah satu dalil kaum yang percaya isu ini adalah karena dahulu Bung Karno dipercaya punya afiliasi dengan kaum komunis di Indonesia.
Jadi, benarkah Soekarno komunis? Simak faktanya di bawah ini yuk!
Paham Marhaenisme yang Berakar dari Marxisme-Leninisme
Di masa awal kemerdekaan, Soekarno menolak ideologi barat yang menjadikan kapitalisme sebagai kemudi dalam menjalankan negara.
Beliau pun berkeinginan agar Indonesia berjalan dengan ideologi paling tepat dan paling “Indonesia”.
Di perjalanan, Bung Karno pun kemudian mencetuskan lahirnya Marhaenisme yang kita kenal hingga kini.
Nah, paham Marhaenisme sendiri lahir dari paham Marxisme-Leninisme milik Karl Marx dan Lenin yang merupakan tokoh sentral komunis.
Paham inilah yang dijadikan alasan oleh banyak orang yang menganggap bahwa Soekarno adalah seorang komunis atau punya afiliasi dengan para komunis.
Nyatanya, meskipun paham Marhaenisme berakar dari dasar-dasar paham komunisme, keduanya adalah hal berbeda.
Hal ini juga terbukti melalui ucapan Soeharto yang merupakan presiden pengganti Soekarno setelahnya.
Soeharto: Marhaenisme Berbeda dengan Komunisme
Soeharto dalam sebuah pidato mengenai G30S PKI menyebutkan sendiri bahwa Marhaenisme Soekarno berbeda dengan paham komunisme.
Hal ini seperti dijelaskan dalam artikel wartakota.tribunnews.com (3/10/2017) yang mengutip pidato asli Soeharto yang diunggah oleh akun Youtube Daeng AM.
Menurut Soeharto, konsep Marxisme yang dianut oleh Bung Karno selama periode perang sudah sangat baik.
“Kenapa? sebenarnya Bung Karno juga mengatakan kepada kita, dilihat dari segi ideologi, landasan perjuangan ideologi Bung Karno itu sebenarnya marxis, marxisme, itulah landasan. Tapi yang diterapkan di Indonesia, marxisme yang diterapkan di Indonesia, selain dari marxisme yang diterapkan di Eropa Timur, di Moskow, di Rusia dan sebagainya,” jelasnya.
“Perbedaannya apa? kalau marxisme leninisme sampai pada komunisme yang diterapkan di sana merupakan bentuk perjuangan kelas dari pada rakyat, jadi pada dasarnya merupakan kelompok yang tidak turut memiliki alat produksi apa itu pabrik , apa itu tanah, dan sebagainya itu tidak termiliki. merupakan kaum proletar sendiri, kaum proletar yang disusun untuk memegang kekuasaan, berlakulah diktator proletariat di negara-negara komunis,” jelasnya.
Sedangkan hal itu tidak terjadi di Indonesia, karena di Indonesia meskipun kecil tapi rakyat tetap memiliki alat produksinya sendiri untuk sumber penghidupan.
Inilah yang Bung Karno lihat dari sosok petani kecil bernama Marhaen, cikal bakal nama ideologi Marhaenisme.
Alasan Soekarno Dekat dengan Tokoh PKI
Sumber: batam.tribunnews.com
Banyak orang menganggap Soekarno punya afiliasi dengan PKI dan bahkan dianggap PKI karena beliau dekat dengan tokoh-tokoh PKI.
Namun, menurut sejarawan Peter Kasenda sebagaimana dikutip merdeka.com (24/04/14), meskipun dekat dengan tokoh-tokoh PKI tapi Bung Karno bukanlah seorang PKI.
“Kaitan Soekarno dengan PKI kenapa Soekarno melindungi PKI. Bukan karena ia ingin berhadapan dengan TNI tapi karena dia selalu terpukau Leninisme dan Marxisme walaupun Soekarno bukan PKI,” papar sejarawan penulis buku “Soekarno, Marxisme dan Leninisme” ini.
Di akhir, Peter Kasenda mengusulkan agar pemerintah menggagas proses rekonsiliasi dan bersama masyarakat meluruskan kesalahpahaman sejarah isu Soekarno komunis.
***
Semoga artikel di atas bermanfaat ya.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari apartemen di Jakarta Barat, bisa jadi Aerium Apartment adalah jawabannya!
Cek saja 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!
