Berita Ragam

Begini Kisah Perjalanan Batu Hajar Aswad, Pernah Hilang hingga Dihancurkan

3 menit

Batu Hajar Aswad ternyata pernah mengalami sejumlah peristiwa. Batu yang diyakini sebagai permata dari surga ini pernah hilang dan pecah.

Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam di dunia sebagai batu dari surga.

Batu ini pertama kali ditemukan oleh Nabi Ismail, kemudian diletakkan oleh Nabi Ibrahim.

Dahulu, batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab.

Peletakan Batu Hajar Aswad

Kementerian Urusan Keislaman, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi dalam situsnya memberikan detail sejarah peletakan kembali batu ini.

Menurut situs tersebut, Nabi Ibrahim adalah orang yang pertama kali meletakkan batu Hajar Aswad ini.

Ketika Bani Bakar bin Abdi Manaf bin Kinanah bin Ghaisyan bin Khaza’ah mengusir keturunan Jurhum dari wilayah Mekah.

Amr bin Harits bin Madhadh Al Jurhumi membawa serta dua patung emas kepala rusa dan Hajar Aswad dan dipendam di sumur Zamzam, kemudian mereka berangkat menuju Yaman.

Tetapi, pemendaman Hajar Aswad di dalam sumur Zamzam tidak bertahan lama karena seorang wanita dari bani Khaza’ah memberitahukan kepada kaumnya.

Ia mengatakan melihat orang Jurhum memendam Hajar Aswad di sumur tersebut.

Kemudian, mereka meletakkan Hajar Aswad kembali ke tempatnya.

Hal ini terjadi sebelum pembangunan oleh Qushay bin Kilab.

Baca Juga:

Begini Asal Mula Sumur Air Zam Zam | Airnya Enggak Pernah Habis!

Perjalanan Batu Hajar Aswad

  1. Saat Mekah Dikuasai Suku Qaramitah

batu hajar aswad

sumber: id.wikipedia.org

Setelah Mekah dikuasai oleh suku Qaramitah di bawah pimpinan Abu Tahir Al Qarmuthi, mereka membantai 1.700 orang di Masjid Al-Haram.

Selain itu, mereka merampas harta orang-orang dan perhiasan Ka’bah, merobek-robek kiswah penutup Ka’bah dan membagikannya kepada kawan-kawannya.

Mereka juga merampok benda-benda berharga dalam Ka’bah, melepas pintu Ka’bah, dan memerintahkan pula untuk mengambil talang emasnya.

Pada 606 M, ketika Mekah kebanjiran yang menyebabkan kerusakan pada Ka’bah.

Banyak kabilah Quraisy yang bersengketa mengenai orang yang harus meletakkan batu mulia ini ke tempatnya.

Setelah disepakati, orang yang harus meletakkannya adalah orang yang pertama kali masuk ke Ka’bah.

  1. Peletakan Batu Hajar Aswad

Rasulullah SAW menggelar sebuah kain persegi empat, dan para pemimpin kabilah diminta untuk memegang setiap sudut kain tersebut.

Kemudian Rasulullah SAW meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya.

Sekitar 180-an H, Abdullah bin Zubair memasang lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad.

Pemasangan pita perak itu dilakukan agar Hajar Aswad tetap utuh dan tidak mudah pecah.



Pemasangan pita perak berikutnya dilakukan pada 189 H, ketika Sultan Harun ar-Rasyid berkuasa.

  1. Batu Hajar Aswad Diambil Paksa

Pada 7 Zulhijah 317 H, Abu Tahir Al Qarmuthi menduduki Mekah dan mengambil Hajar Aswad dari tempatnya secara paksa.

Setelah itu tempat Hajar Aswad kosong, orang-orang yang tawaf hanya meletakkan tangannya di tempatnya saja untuk mendapatkan berkahnya.

Akhirnya Hajar Aswad dikembalikan ke tempatnya pada 10 Zulhijah 339 H, setelah 22 tahun Ka’bah kosong dari Hajar Aswad.

  1. Pernah Dihancurkan Berulang Kali

batu hajar aswad

sumber: haedarrauf.wordpress.com/

Pada 363 H datang seorang laki-laki dari Romawi, mendekati Hajar Aswaad dan memukulkannya dengan cangkul ke pojok tempat Hajar Aswad hingga berbekas.

Ketika ia akan mengulangi perbuatannya, seorang Yaman datang dan menikamnya sampai roboh.

Pada 413 H, Bani Fatimiyah mengirim sebagian pengikutnya dari Mesir di bawah pimpinan Hakim Al-Abidi.

Di antaranya ada seorang laki-laki yang berkulit merah dan berambut pirang serta berbadan tinggi besar, sebelah tangannya menghunus pedang.

Lelaki itu lalu memukul ke Hajar Aswad sebanyak tiga kali hingga pecah dan berjatuhan.

Kemudian pada 990 H datang seorang laki-laki asing membawa sejenis kapak dan dipukulkannya ke Hajar Aswad, Pangeran Nashir menikamnya dengan belati hingga mati.

Peristiwa lain yang pernah terjadi adalah ketika di akhir bulan Muharram  1351 H datang seorang laki-laki dari Afghanistan.

Ia mencungkil pecahan Hajar Aswad dan mencuri potongan kain kiswah serta sepotong perak pada tangga Ka’bah.

Penjaga masjid mengetahui perbuatan itu kemudian menangkapnya, dia pun dihukum mati.

Baca Juga:

7 Keuntungan Memiliki Rumah Dekat Masjid. Ibadah Makin Lancar, Nyaman, dan Adem!

  1. Lingkaran Pita Perak Penjaga Hajar Aswad

Tahun 1268 H, Sultan Abdul Majid, Khalifah Uthmaniah (1225-1277 H/1839-1861 M), menghadiahkan sebuah lingkaran emas untuk dililitkan pada Hajar Aswad.

Pita tersebut sebagai pengganti lingkaran pita perak yang telah hilang.

Pada 1331 H, atas perintah Sultan Muhammad Rasyad (Muhammad V, memerintah pada 1909-1918), lingkaran pita perak itu diganti dengan lingkaran pita perak yang baru.

Untuk menjaga dan mengekalkan keutuhannya, Hajar Aswad sering dililit dan dilingkari dengan lingkaran pita perak.

***

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan di Bali, Jakarta atau kota lainnya?

Kunjungi 99.co/id dan temukan properti impianmu!




Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts