Gaya Hidup Kesehatan

7 Bahaya Bulu Kucing bagi Kesehatan Manusia. Fakta atau Mitos, Ya?

3 menit

Di balik sosok kucing sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan, ternyata tersimpan bahaya bulu kucing yang mengancam kesehatan manusia, lo. Sudah tahu?

Memelihara kucing bukanlah sekadar hobi yang menggemaskan.

Pemelihara juga mempunyai tanggung jawab dalam memastikan kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan tersebut.

Hal ini dilakukan bukan demi kucing semata, tetapi juga demi manusia yang hidup berdampingan dengannya.

Pasalnya, banyak sekali bahaya yang bisa ditimbulkan hewan berbulu ini bila kita tak tertib mengurusnya, lo.

Tak percaya?

Berikut ini sejumlah bahaya bulu kucing bagi kesehatan manusia, baik yang berupa mitos ataupun fakta.

7 Bahaya Bulu Kucing yang Berisiko Bagi Kesehatan Manusia

1. Toksoplasmosis

toxoplasmosis dari kucing

Salah satu klaim bahaya bulu kucing yang paling banyak dipercaya yaitu dampak berupa penyakit toksoplasmosis.

Apakah klaim ini benar?

Faktanya, kucing memang bisa menyebabkan toksoplasmosis, namun bukan melalui bulunya, melainkan kotorannya.

Toksoplasmosis sendiri adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh parasit protozoa Toxoplama gondii.

Parasit tersebut dapat menular dari hewan vertebrata seperti kucing ke manusia (zoonosis), namun itu bukan satu-satunya cara.

Manusia juga bisa terkena penyakit ini dari sayuran dan buah-buahan mentah, kebiasaan tak mencuci tangan, hingga konsumsi jeroan hewan.

2. Bahaya Bulu Kucing Timbulkan Alergi

Bulu kucing juga dipercaya banyak orang bisa membuat manusia mengalami berbagai jenis alergi, apakah benar?

Faktanya, kucing memang bisa menimbulkan alergi bagi manusia, namun hal tersebut bukan bersumber dari bulunya.

bahaya bulu kucing

Penyebab alergi dari kucing ditimbulkan oleh sebab lainnya seperti dari air liur kucing, air kencing, hingga serpihan kulit kering di balik bulu kucing (dander).

Dampaknya memang bisa cukup berbahaya apalagi bila menyentuh kulit atau terhirup masuk ke saluran pernapasan.

3. Infeksi MRSA

Ada juga bahaya bulu kucing berikutnya yaitu dapat menimbulkan infeksi MRSA.

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau disingkat MRSA adalah bakteri yang penyebab infeksi di banyak bagian tubuh manusia.

Penyebabnya sendiri yaitu bakteri Staphylococcus aureus.

Faktanya, banyak manusia yang memiliki bakteri MRSA di tubuhnya, namun tak semuanya bisa terinfeksi.

Bakteri ini akan menimbulkan gejala apabila masuk ke tubuh melalui luka, misalnya luka akibat cakaran kucing.

Dampaknya bisa beragam, mulai dari infeksi kulit, paru-paru, hingga masalah kesehatan lainnya.

4. Bahaya Bulu Kucing Sebabkan Cacingan

Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami penyakit cacingan.



Kucing akan mengalami cacingan apabila mereka menelan kutu pembawa larva cacing.

Umumnya, kasus ini sangat jarang terjadi pada manusia karena penularannya lewat perantara masuknya kutu ke dalam tubuh manusia.

Namun, kasus ini juga bisa secara tak sengaja terjadi misalnya akibat bermain dengan kucing.

Pasalnya, bulu-bulu kucing bisa menyimpan kutu kucing yang mungkin membawa larva dari berbagai jenis cacing berbahaya.

5. Penyakit Cakaran Kucing

penyakit cakaran kucing

Penyakit cakaran kucing merupakan salah satu penyakit yang paling banyak terjadi.

Meskipun namanya penyakit cakaran kucing, namun cakaran kuku kucing bukanlah satu-satunya sumber penyebaran penyakit ini.

Manusia juga bisa tertular penyakit ini dari bakteri yang terdapat pada bulu kucing dengan perantara jilatan kucing.

Bakteri yang terdapat di dalam bulu kucing membuat bahaya bulu kucing perlu sangat diwaspadai.

6. Bahaya Bulu Kucing Sebabkan Kurap

Kurap adalah penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi jamur pada kulit, rambut, hingga kuku manusia atau hewan.

Kucing yang memiliki infeksi kurap di tubuhnya dan kemudian melakukan kontak langsung dengan manusia…

bahaya bulu kucing

…bisa membuat manusia ikut terjangkit.

Bahaya ini bisa menular pada manusia apabila mereka membelai bulu kucing yang terinfeksi kurap.

7. Menularkan Kutu

Bahaya bulu kucing yang terakhir yaitu bisa menjadi media penularan kutu terhadap manusia.

Penelitian dari Harvard Health menunjukkan bahwa kemungkinan besar terdapat banyak kutu di balik bulu kucing yang indah.

Kutu kucing ini bisa menyebar dengan mudah melalui kontak langsung seperti tidur di satu tempat yang sama misalnya.

Penyakit yang bisa ditimbulkan dari kutu kucing di antaranya ehrlichiosis, babesiosis, penyakit Lyme, hingga plak kulit.

***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Daripada disimpan dan dibaca sendiri, mending share artikel ini ke media sosial yuk.

Jangan lupa bookmark Berita Properti 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.

Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.




Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts