Setiap jenis usaha peternakan sudah diatur dalam perundang-undangan, tak terkecuali bisnis sarang walet. Sudahkah kamu tahu bagaimana aturannya?
Hingga saat ini, potensi bisnis sarang burung walet tetap menjanjikan karena bisa menghasilkan keuntungan yang besar.
Sarang walet tak hanya laku di pasar dalam negeri, tapi juga bernilai ekspor.
Kendati demikian, ketika ingin memulai bisnis budidaya walet, tetap ada peraturan yang harus diikuti agar rumah walet yang dibangun tidak berstatus ilegal.
Lantas bagaimana peraturan pemerintah terkait usaha budidaya walet?
Simak penjelasan peraturan perundang-undangan bisnis sarang walet berikut ini, ya!
Aturan Mengenai Ternak & Bisnis Sarang Walet
Melansir situs hukumonline.com, hal-hal mengenai usaha peternakan diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (UU 41/2014).
Definisi usaha peternakan sendiri diterangkan dalam Pasal 1 angka 16 UU 41/2014 yang berbunyi:
Usaha di bidang peternakan adalah kegiatan yang menghasilkan produk dan jasa yang menunjang usaha budi daya ternak.
Maka itu bisnis sarang walet pun dikategorikan sebagai usaha di bidang peternakan.
Sementara itu, berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/Kpts/OT.210/6/2002 tentang Pedoman Perizinan dan Pendaftaran Usaha Peternakan Bagian I disebutkan bahwa, jenis usaha peternakan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- perusahaan peternakan yang berskala besar
- peternakan rakyat yang berskala lebih kecil.
Baik membuat perusahaan peternakan maupun peternakan rakyat, keduanya harus mengantongi izin terlebih dulu. Hal ini diatur telah ditetapkan dalam Lampiran Kepmentan 404/2002, Bagian II angka 2 huruf a.
Bila tergolong sebagai perusahaan peternakan, berdasarkan lampiran Kepmentan 404/2002 maka wajib memiliki:
- Persetujuan prinsip: mencakup IMB, Izin Tempat Usaha, hingga upaya pemantauan lingkungan
- Izin usaha: disetujui bupati/walikota atau pejabat berwenang
- Izin perluasan usaha peternakan
Jika tergolong peternakan rakyat, perlu mengurus Tanda Pendaftaran Peternakan Rakyat.
Selain mengikuti Kepmentan 404/2002, setiap daerah umumnya memiliki Peraturan Daerah (PERDA) masing-masing dalam pendirian usaha rumah walet.
-Lampiran Kepmentan 404/2002, Bagian V huruf b dan d
Lampiran Kepmentan 404/2002 selengkapnya bisa dibaca di sini.
Harga Sarang Burung Walet
Sarang walet dengan khasiatnya tersebut dijual di pasaran dengan harga puluhan juta Rupiah per kilogramnya.
Wajar bila banyak orang yang ingin terjun menekuni bisnis sarang walet bukan?
Agar dapat beternak walet di kota, banyak orang membangun rumah walet atau gedung walet.
Bangunan yang dijadikan tempat ternak burung walet biasanya dibuat tinggi.
Tidak ada jendela besar, yang ada hanyalah lubang-lubang sebesar pipa paralon yang berjajar.
Di dalam rumah tersebut, terdapat struktur yang dibuat sedimikian rupa sehingga walet dapat bersarang.
Kehadiran burung walet yang diternak di perkotaan bisa jadi mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Maka dari itu, saat Anda akan memulai bisnis sarang walet, pahami dulu aturannya.
Tentunya ini dilakukan agar tidak terjadi protes warga dan membuat bisnis gulung tikar.
Manfaat Sarang Burung Walet
Kehadiran burung walet banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk pula Indonesia.
Mengapa demikian?
Sebab burung walet hanya bisa tinggal di daerah dengan iklam tropis yang hangat.
Umumnya burung pemakan serangga ini bersarang di gua-gua atau tempat yang gelap dan lembap.
Berikut manfaat sarang burung walet bagi kesehatan:
- Sumber asam amino esensial
- Mendukung fungsi organ tubuh
- Mencegah resistensi insulin
- Menurunkan risiko kanker
- Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
- Meningkatkan daya tahahan tubuh selama kemoterapi
- Meredakan peradangan
- Menyehatkan kulit
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Dramaga, Bogor?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!
