Aset properti para Capres dan Cawapres Indonesia periode 2019-2024, telah dikaji oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Berapa saja nominalnya? Mari kita lihat bersama-sama!
Urbanites, sudahkah Anda membaca Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu?
Ya, baru-baru ini KPK meminta agar Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 nanti mengisi LHPKN.
Tujuannya adalah menelusuri harta kekayaan dan aset properti dari masing-masing calon.
Lantas, apa manfaat dari penelusuran harta kekayaan ini?
Tak lain dan tak bukan, hal tersebut dilakukan untuk melihat pendapatan hingga seberapa bersih tiap calon sebelum nantinya naik sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Terlebih, seluruh calon telah berada di kancah politik sebelumnya.
Mulai dari pasangan Joko Widodo yang menjabat sebagai Presiden R, Ma’ruf Amin Ketua Majelis Ulama Indonesia…
Sandiaga Salahudin Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra.
Sebagai wujud terpilihnya pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi, tentu penelurusan harta kekayaan dan aset properti amatlah diperlukan.
Terlepas dari itu, bisa jadi keempat figur publik ini memang gencar melakukan investasi pada sektor properti.
Sehingga tak ada salahnya Urbanites, kalau kita belajar dari mereka!
Mari simak aset properti masing-masing calon yang dilansir dari KOMPAS.com dan situs resmi KPK di bawah ini.
#1 Aset Properti Jokowi yang Tersebar di Pulau Jawa
Saat ini, Jokowi memiliki harta kekayaan berupa aset properti sebagai berikut:
- Tanah dan Bangunan seluas 168 m2/150 m2 di Sukoharjo, hasil sendiri Rp 318.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 838 m2/500 m2 di Kota Surakarta, hasil sendiri Rp 6.510.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 1.120 m2/648 m2 di Kota Surakarta, hasil sendiri Rp 4.480.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 2.185 m2/1.600 m2 di Sukoharjo, hasil sendiri Rp 1.892.500.000
- Tanah dan Bangunan seluas 1.642 m2/1.500 m2 di Sukoharjo, hasil sendiri Rp 1.571.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 1.773 m2/1.500 m2 di Sukoharjo, hasil sendiri Rp 1.636.500
- Tanah seluas 716 m2 di Kota Surakarta, hasil sendiri Rp 1.432.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 365 m2/60 m2 di Kota Surakarta, hasil sendiri Rp 750.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 302 m2/176 m2 di Kota Surakarta, hasil sendiri Rp 2.038.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 1.187 m2/120 m2 di Karanganyar, hasil sendiri Rp 356.100.000
- Tanah seluas 673 m2 di Karanganyar, hasil sendiri Rp 67.300.000
- Tanah dan Bangunan seluas 2.000 m2/1.320 m2 di Sragen, hasil sendiri Rp 1.405.760.000
- Tanah dan Bangunan seluas 2.000 m2/1.320 m2 di Sragen, hasil sendiri Rp 1.405.760.000
- Tanah dan Bangunan seluas 2.000 m2/1.320 m2 di Sragen, hasil sendiri Rp 1.405.760.000
- Tanah seluas 585 m2 di Boyolali, hasil sendiri Rp 37.440.000
- Tanah dan Bangunan seluas 1.380 m2/138 m2 di Boyolali, hasil sendiri Rp 160.356.000
- Tanah seluas 1.000 m2 di Boyolali, hasil sendiri Rp 64.000.000
- Bangunan seluas 104,2 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 3.500.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 5.462 m2/1.992 m2 di Kota Surakarta, hasil sendiri Rp 14.058.112.000
- Tanah dan Bangunan seluas 2.140 m2/300 m2 di Karanganyar, hasil sendiri Rp 800.000.000
Harta Jokowi Naik Selama Jadi Presiden?
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan ke KPK, harta Jokowi naik Rp 14.435.133.000.
Pada LHKPN per 14 Agustus 2018, nilai aset properti Jokowi mencapai Rp 43.888.588.000.
Sementara pada 31 Desember 2014 nilainya ‘hanya’ Rp 29.453.455.00.
Kenaikan itu terjadi karena lonjakan harga yang dialami setiap tahunnya…
Contohnya dua bidang tanah di Kabupaten Boyolali.
Bidang pertama seluas 585 meter persegi naik dari Rp 11.700.000 menjadi Rp 37.440.000.
Sementara itu, bidang kedua seluas 1.000 meter persegi naik dari Rp 20.000.000 menjadi Rp 64.000.000.
Kenaikan yang sama turut dialami pada dua bidang tanah dan bangunan di Kota Solo.
Bidang pertama yaitu luas tanah 838 meter persegi dan bangunan 500 meter persegi naik dari Rp 864.532.000 menjadi Rp 6.510.000.000.
Lalu, bidang kedua yaitu luas tanah 1.120 meter persegi dan bangunan 648 meter persegi naik dari Rp 837.960.000 menjadi Rp 4.480.000.000.
Meski terjadi kenaikan, namun aset properti milik Jokowi ada yang hilang.
Contohnya dua tanah dan bangunan di Surakarta dengan luas masing-masing 302 meter persegi/176 meter persegi dan 1.143 meter persegi/120 meter persegi.
Nilai masing-masing properti tersebut adalah Rp 274.308.000 dan Rp 450.342.000.
Tiga aset properti lainnya milik Jokowi yang hilang adalah:
– Tanah dan bangunan seluas 2.000 meter persegi/1.737 meter persegi senilai Rp 1.809.416.000
– Tanah dan bangunan seluas 2.000 meter persegi/1.739 meter persegi senilai Rp 1.811.352.000
– Tanah dan bangunan seluas 6.000 meter persegi/4.200 meter persegi senilai Rp 3.840.600.000.
Aset yang ‘hilang’ itu sempat dilaporkan di dalam LHKPN sebelumnya.
Sementara, aset yang bertambah luasnya adalah tanah dan bangunan di Surakarta dengan kondisi awal seluas 5.362 meter persegi dan bangunan 1.992 meter persegi…
Kini menjadi 5.462 meter persegi dengan kenaikan nilai Rp 5,51 miliar menjadi Rp 14.058.112.000.
Beberapa aset properti berupa tanah dan bangunan yang tak disebutkan di atas, dipastikan tetap dalam harga yang sama dibanding sebelumnya.
#2 Melihat Harta Kekayaan Milik Ma’ruf Amin
Urbanites, kini giliran kita mengulas harta kekayaan berupa aset properti milik Cawapres pendamping Jokowi, Ma’ruf Amin.
Bila dibandingkan dengan Jokowi bahkan calon lainnya, aset properti Ma’ruf adalah yang paling sedikit.
Kendati begitu, sosok yang juga menjadi Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (NU) ini tetap memiliki harta kekayaan nan mumpuni.
Nilai aset properti Ma’ruf mencapai Rp 6.978.500.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan Bangunan seluas 204 m2/231 m2 di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 2.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 125 m2/72 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 500.000.000
- Tanah seluas 70 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 100.000.000
- Tanah seluas 350 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 175.000.000
- Tanah seluas 907 m2 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 453.500.000
- Tanah dan Bangunan seluas 475 m2/60 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 1.300.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 72 m2/36 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 150.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 132 m2/100 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 1.300.000.000
- Bangunan seluas 36 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 500.000.000
- Bangunan seluas 36 m2 di Depok, hasil sendiri Rp 500.000.000
Bisa dilihat Urbanites, bahwa Aset properti tertinggi Ma’ruf berupa tanah dan bangunan seluas 204 m2/231 m2 di Jakarta Utara senilai Rp 2.000.000.000.
Aset tersebut sekaligus menjadi satu-satunya yang dimiliki Ma’ruf di Jakarta.
Selebihnya tersebar di Depok, Jawa Barat sesuai dengan data yang dijabarkan barusan.
#3 Mengulas Harta Kekayaan Aset Properti Prabowo
Urbanites, sekarang kita akan bahas calon presiden lainnya…
Ya, tak lain dan tak bukan adalah Prabowo Subianto.
Berdasarkan LHKPN, Prabowo tercatat mempunyai total kekayaan lebih dari Rp 1,9 triliun.
Aset properti milik Ketua Umum Partai Gerindra ini, mencakup tanah dan bangunan.
Secara keseluruhan, Prabowo tercatat memiliki 10 bidang tanah dan bangunan bernilai total Rp 230.443.030.000.
Rincian harta tersebut adalah:
1.Tanah seluas 841 meter persegi dan bangunan 580 meter persegi yang berada di Jakarta Selatan, status Hibah Tanpa Akta senilai Rp 24.845.605.000.
- Tanah seluas 48.970 meter persegi di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 6.465.560.000.
- Tanah seluas 8.905 meter persegi di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 5.467.670.000.
- Tanah seluas 8.365 meter persegi dan bangunan 2.175 meter persegi, status Hasil Sendiri senilai Rp 124.764.195.000
- Aset bangunan seluas 760 meter persegi di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 5.000.000.000.
- Tanah seluas 2.100 meter persegi di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 45.000.000.000.
- Tanah dan bangunan di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 15.000.000.000.
- Tanah dan bangunan di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 400.000.000.
- Tanah seluas 10.000 meter persegi dan bangunan 800 meter persegi di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp. 3.000.000.000.
- Bangunan seluas 500 meter persegi di Bogor, status Hasil Sendiri senilai Rp 500.000.000.
Bisa dilihat Urbanites, bahwa aset properti Prabowo mayoritas berada di Bogor, Jawa Barat.
Dari mana sumber kekayaan Prabowo?
Ternyata tak hanya cemerlang di dunia politik dan militer, Prabowo juga piawai menjalankan bisnis.
Prabowo diketahui memiliki saham di 27 perusahaan nasional dan internasional, juga menjadi CEO di banyak perusahaan…
Salah satunya PT Tidar Kerinci Agung (sawit), PT Nusantara Energy (migas), dan PT Jaladri Nusantara (perikanan).
Oleh karena itu Urbanites, aset properti miliknya begitu tersebar di mana-mana!
#4 Aset Properti Sandiaga Uno yang Melimpah di Mana-mana
Prabowo melaju ke kursi panas Pemilu Presiden 2019 nanti bersama Sandiaga Salahudin Uno.
Seperti yang kita tahu Urbanites, saat ini Sandi menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan.
Jauh sebelum berkiprah di dunia politik, Sandi dikenal sebagai pengusaha.
Tak heran, harta kekayaannya mencapai Rp 5.099.960.524.965!
Sementara jika dihitung dari aset properti saja adalah Rp 191.644.398.989.
Simak aset properti Sandi berikut ini:
- Tanah dan bangunan seluas 852 m2/582 m2 di Kota Jakarta Selatan, hibah dengan akta Rp 21.651.540.000.
- Tanah dan bangunan seluas 475 m2/239 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 16.081.504.545.
- Tanah dan bangunan seluas 454 m2/250 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 7.884.370.000.
- Tanah dan bangunan seluas 450 m2/511 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 11.486.350.000
- Tanah seluas 15 m2 di Tangerang, hasil sendiri Rp 37.110.000.
- Tanah seluas 15 m2 di Tangerang, hasil sendiri Rp 37.110.000.
- Tanah dan bangunan seluas 277 m2/277 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 5.084.335.000.
- Bangunan seluas 160 m2 di 90 Holland Road, Singapura, hasil sendiri Rp 7.504.731.000.
- Bangunan seluas 119 m2 di 3 Washington CR # 901, Amerika Serikat, hasil sendiri Rp 7.487.834.160.
- Bangunan seluas 428 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 10.512.068.932.
- Bangunan seluas 434 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 10.644.045.316.
- Bangunan seluas 857 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 21.395.425.036.
- Bangunan seluas 434 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 23.000.000.000.
- Bangunan seluas 110 m2 di 416 Apartment Marlborough Street # 507 Boston, Amerika Serikat, hasil sendiri Rp 15.618.375.000.
- Bangunan seluas 98 m2 di Apartment 10B, 163 West 18TH Street, New York, Amerika Serikat, hasil sendiri Rp 33.219.600.000.
Potensi Investasi Aset Properti di Masa Depan
Bisa dilihat Urbanites, bahwa pilihan Capres dan Cawapres untuk berinvestasi properti bukan tanpa sebab.
Pasalnya, aset properti bakal menjadi investasi yang menggiurkan di masa depan.
Harga properti diketahui terus naik dari tahun ke tahun…
Sehingga wajar ketika nilai aset properti Jokowi yang telah disebutkan di atas, mengalami kenaikan secara signifikan.
Begitupun dengan Prabowo dan Ma’ruf yang gencar berinvestasi di mana-mana.
Lihat pula Sandi, investor properti yang bahkan merambah ke luar negeri seperti Australia, Singapura dan Amerika Serikat.
Sektor properti masih menjadi sarana investasi yang menarik bagi sejumlah kalangan.
Hal ini terjadi karena adanya sejumlah faktor yang mendasari, salah satunya kenaikan harga dari tahun ke tahun.
Selain bisa digunakan secara pribadi, investasi properti jauh lebih menguntungkan dibanding cara lainnya.
Data Analisis Wilayah 99.co mengenai harga properti selama tahun 2017 saja, mendukung hal tersebut.
Pada beberapa wilayah, khususnya Jabodetabek, harga properti mengalami kenaikan yang signifikan.
Misalnya untuk kawasan Jakarta Timur.
Berdasarkan fitur indeks Harga Rumah 99.co per April 2017 – April 2018, kenaikan harga penjualan di sana bisa mencapai 15 persen.
Hal itu diikuti oleh Jakarta Selatan.
Rumah di kawasan ini mengalami kenaikan harga jual rumah hingga 11 persen.
Bekasi juga memiliki angka persentase yang bagus.
Saat ini, harga properti di sana mengalami kenaikan hingga 7 persen.
Kenaikan ini tentu terjadi juga di beberapa wilayah lain.
Tren kenaikan harga properti turut disusul oleh Provinsi Jawa Timur.
Kota “apel” Malang misalnya, mencapai kenaikan sebesar 8 persen.
Lalu ibu kota dari Jawa Timur sendiri, Surabaya, masih menunjukkan potensinya sebagai kota transit bagi kawasan Indonesia Timur.
Harga penjualan mencapai 6 persen.
Investasi dengan menerapkan harga jual tinggi di kemudian hari, dianggap sebagai aset saat usia produktif nanti berakhir.
Pengalokasian dana masa muda dengan cara melakukan investasi, sangat tepat untuk jangka panjang.
Namun yang perlu dipahami, apakah model investasi Anda sudah tepat?
Berdasarkan rilis yang diterima 99.co beberapa waktu lalu…
Bank Indonesia (BI) memprediksi kenaikan harga rumah sejak kuartal IV-2017 lalu berlanjut pada tahun 2018.
Kenaikan harga rumah diperkirakan mencapai angka 0,72 persen dan akan terjadi pada semua tipe…
Terutama rumah minimalis tipe kecil dengan kenaikan 1,22 persen.
Meskipun suatu saat mengalami penurunan, hal tersebut biasanya tak akan berlangsung lama.
Tak heran, banyak orang kaya yang memilih untuk menambah kekayaannya lewat aset properti.
Namun Urbanites, pada dasarnya investasi properti juga bisa dilakukan tanpa harus kaya terlebih dahulu.
Anda bisa memulai dari aset properti kecil seperti tanah atau rumah di pinggir kota yang harganya relatif murah.
Siapa tahu, harga properti Anda naik secara pesat di tahun-tahun berikutnya!
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Nantikan berita terbaru dan menarik selanjutnya, hanya di 99.co.