Tak seperti anak SMP lainnya, dua bocah asal Amerika Serikat ini berhasil kumpulkan uang kripto senilai Rp2,3 miliar dalam waktu 7 bulan. Bagaimana bisa?
Sahabat 99, kira-kira saat kamu berusia Sekolah Menengah Pertama (SMP), apa yang sering dilakukan?
Mungkin bermain bola, bermain game, hingga acap menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Namun, hal itu jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Ishaan Thakur dan Aanya Thakur.
Melansir laman dream.co.id, dua bocah asal Texas, Amerika Serikat ini, berhasil mengumpulkan uang kripto senilai Rp2,3 miliar dalam waktu 7 bulan.
Bagaimana caranya?
Dua Anak SMP Berhasil Menambang Sendiri Uang Kripto dengan Nilai Rp2,3 Miliar
Sumber: views.id
Ishaan Thakur dan Aanya Thakur adalah dua bersaudara yang masing-masing berumur 14 dan 9 tahun.
Masih melansir laman dream.co.id, Ishaan dan Aanya mampu memanfaatkan komputer mereka untuk menambah uang kripto, jenis bitcoin dan ether.
Hasilnya? Sejak April lalu, mereka berhasil mengumpulkan $160.000 uang kripto yang setara US$160 ribu atau jika dirupiahkan senilai Rp2,3 miliar!
Sebelum seperti sekarang, saat pertama kali menambang, mereka hanya menghasilkan uang kripto sebesar Rp42 ribu.
Akan tetapi, setelah 7 bulan berlalu, mereka sanggup kumpulkan uang kripto dengan nilai miliaran rupiah.
“Meskipun kami sekarang menghasilkan banyak uang, kami sama bangganya seperti saat kami hanya mampu menghasilkan US$3 per hari.”
“Kami telah merancang komputer untuk selalu mencari uang kripto yang paling menguntungkan dan otomatis menambang uang kripto tersebut,” ujar Ishaan.
Menambang Uang Kripto Perlu Biaya Besar
Sumber: dallasnews.com
Kedua saudara ini mengaku belajar mengenai uang kripto dari youtube dan internet.
Namun, proses menambang uang kripto bukanlah pekerjaan yang mudah.
Sebab, mereka harus membuat sistem komputer yang rumit dengan biaya yang tidak murah.
Melansir laman dream.co.id, bahkan Ishaan dan Aanya mempunyai 200 komputer yang bekerja secara paralel dan rumit, agar mampu menambang uang kripto.
Konon, biaya untuk menambang uang kripto atau membangun sistem komputer perlu merogoh kocek sangat dalam, hingga puluhan juta rupiah.
Namun di balik suksesnya mereka jadi penambang bitcoin, Ishaan dan Aanya tidak melupakan pendidikan sembari fokus untuk mengembangkan ‘bisnis’ yang sudah dilakukan.
“Saya baru berusia 14 tahun, jadi tugas sekolah dan les saksofon lebih diprioritaskan. Karena itu, untuk sekarang saya tidak bisa mengerjakan bisnis sebanyak yang saya inginkan,” tutur Ishaan.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Dapatkan informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Berencana mencari rumah dalam waktu dekat?
Langsung saja lihat www.99.co/id sekarang juga!
