Awal tahun 2020 Indonesia sudah diawali dengan keadaan basah. Hujan terus mengguyur dan akhirnya menyebabkan banjir, Rabu (1/1/2020) di beberapa kota. Namun, berbeda dengan beberapa negara. Mereka sudah punya alat penangkal banjir yang sangat ampuh.
Banjir yang menggenangi beberapa kota di Indonesia pada awal tahun 2020 termasuk ke dalam musibah banjir terbesar.
Peristiwa banjir ini menggenangi beberapa kota seperti, Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya.
Memasuki akhir tahun, sejumlah daerah di Indonesia pun mulai terkena banjir, salah satunya menimpa wilayah Sukabumi.
Banjir merupakan bencana yang dampaknya sangat besar.
Selain karena disebabkan oleh alam, banjir kerap disebabkan oleh ulah manusia.
Untuk mengatasi hal itu, manusia di beberapa negara ini membuat teknologi alat penangkal banjir yang sangat ampuh.
Berikut teknologi alat anti banjir yang harus Indonesia punya.
7 Alat Penangkal Banjir yang Ada di Berbagai Dunia
1. Delta Works
Pertama, alat penangkal banjir ini berada di Belanda.
Negara Belanda sangat rentan dihantam banjir karena tinggi datarannya yang rendah dari permukaan laut.
Untuk itu pemerintah Belanda membangun proyek terbesar untuk pengendalian banjir yang disebut Delta Works.
Delta Works adalah rangkaian besar struktur perlindungan banjir setelah terjadinya banjirlaut utara pada tahun 1953.
Proyek ini terdiri atas 13 bagian dan selesai pada tahun 1997 dan berhasil mengurangi risiko banjir menjadi 1 kali dalam 4000 tahun.
Tak heran kalau Delta Works diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia modern.
2. Dinding Anti Banjir Grein
Pintu anti banjir yang satu ini dibuat oleh pemerintah kota Grein, Austria gara-gara sering terjadi banjir.
Menurut pemerintah setempat dinding ini mempunyai sifat mobile.
Jadi, dinding setinggi 3,6 meter ini bisa dilepas setelah banjir selesai.
Banjir yang sering melanda kota Grein ini akibat dari luapan Sungai Danube.
Baca Juga:
3. Experimental Electromechanical Module (MOSE)
sumber: depositphotos.com
Di dunia terdapat kota air yang cantik bernama Venesia.
Walaupun cantik, kota ini kerap kali merasakan musibah banjir sejak berabad lalu.
Banjir ini disebabkan oleh air pasang dari laut Adriatik.
Untuk itu pemerintah setempat memasang teknologi canggih anti banjir bernama MOSE atau sering disebut dengan Musa Sang Pembelah Laut Merah.
MOSE ini diklain dapat melindungi Venesia dan kawasan Laguna dari banjir air pasang.
Ada empat pasang pintu masuk yang dipasang berbentuk gerbang.
Gerbang-gerbang ini ditanam di dasar laut sehingga bila ketinggian air sudah melebihi maka dari ruang kontrol akan langsung mengaktifkannya guna menghalangi air masuk.
4. Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC)
Sebuah alat penangkal banjir di Tokyo bernama Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC) yang memiliki panjang 6,3 km.
Tangki bawah tanah ini memiliki ruang-ruang silindris yang menjulang tinggi untuk melindungi Tokyo bagian utara dari sergapan banjir besar.
Diketahui bahwa Tokyo dilintasi 15 sungai dengan 5 sungai ada di jantung kota yang harus dibeton hingga dasar sungainya.
Sedangkan 10 sungai lagi telah dibendung dari hulu menggunakan sistem kanal.
Alat penangkal banjir ini memakan biaya sebesar USD$2 miliar.
Kanal akan menyedot air dari sungai kecil dan menengah di Tokyo Utara.
Setelah itu kanal akan memindahkannya ke Sungai Edo yang lebih besar juga dapat menampung volume air besar dengan lebih mudah.
Ketika salah satu sungai ini meluap, air akan jatuh ke salah satu dari lima tangki silinder setinggi 70 meter yang tersebar di sepanjang saluran.
Masing-masing tangki ini cukup besar untuk menampung pesawat luar angkasa atau Patung Liberty.
Mereka saling terhubung melalui jaringan terowongan bawah tanah sepanjang 6,3 km.
Mengutip data dari ITB (Institut teknologi Bandung), katedral raksasa ini memiliki 78 pompa dan 59 pilar beton.
Untuk menyerap air hujan, komplek tersebut dilengkapi dengan 59 turbo pump dan total kapasitas lebih dari 14 ribu tenaga kuda.
Bangunan ini memang dirancang untuk banjir paling parah di sana.
5. Barrier Sungat Thames
Alat penangkal banjir di sungai Thames di London, Inggris ini adalah penghalang banjir terbesar kedua di dunia.
Penghalang banjir ini dibangun di hilir pusat kota London dan beroperasi sejak 1982.
Pintu anti banjir Barrier ini bekerja dengan semi otomatis.
Saat air pasang datang gerbangnya tertutup dan menghalangi air.
Begitu selesai gerbang air pun dibuka kembali.
Barrier ini dibangun karena adanya banjir Laut Utara tahun 1953 yang mempengaruhi bagian-bagian dari muara sungai Thames.
Baca Juga:
7 Desain Rumah Anti Banjir | Anti Terendam Genangan Air Hujan!
6. Stormwater Management and Road Tunnel (SMART)
Proyek pintu anti banjir ini dimiliki oleh negara Kuala Lumpur, Malaysia.
Terowongan SMART dibangun untuk mengatasi banjir dengan panjang 9,7 km.
SMART termasuk terowongan terpanjang di Asia Tenggara dan terpanjang kedua di Asia yang dapat menampung 3 juta meter kubik air .
Uniknya, bila banjir telah usai terowongan langsung dibersihkan dan bisa dilewati kembali oleh kendaraan.
Jadi sekaligus menjadi jalan tol bawah tanah sehingga mengurangi macet.
7. Great Wall of Lousiana
sumber: engineering-channel.com
Tembok raksasa Lousiana adalah alat penangkal banjir bandang di kota New Orleans, Amerika Serikat.
Dinding ini disebut raksasa karena memiliki panjang 1,8 mil dengan tinggi 26 kaki yang dibangun setelah badai Katrina yang menghantam New Orleans 2005 lalu.
Penangkal banjir ini dilengkapi pula dengan pelabuhan, terowongan, dan pompa terbesar di dunia berkekuatan 5.000 tenaga kuda.
***
Semoga artikel di atas bisa menambah informasi kamu, ya!
Temukan informasi-informasi menarik lainnya seputar properti di halaman Berita Properti 99 Indonesia.
Atau kamu lagi mencari properti terbaru?
Temukan yang cari di situs 99.co/id.
